KABAR WONOSOBO - Aktivis senior, Irma Hutabarat, mengungkapkan bagaimana kondisi dari ibu mendiang Brigadir J, korban dalam kasus pembunuhan oleh Ferdy Sambo.
Irma Hutabarat menyampaikan bahwa gaji yang diterima oleh ibu dari Brigadir J hanya Rp600,000 dan dibayar tiga bulan sekali.
"Jadi kalau saya menangis itu bukan hanya menangisi kematian yang mati ponggol Yoshua itu, tetapi menangisi betapa seorang ibu bersusah payah menyekolahkan anaknya, ada empat anaknya," kata Irma Hutabarat.
Baca Juga: Pernah Dapat Telepon dari 188? Ternyata Itu Adalah Nomor...
Dia pun menceritakan saat menemani ayah Brigadir J menghadiri wisuda anaknya di Universitas Terbuka, dan ketika itu satu gedung berurai air mata.
Irma menyebut tidak terbayangkan menerima ijazah milik anak, tetapi yang bersangkutan sudah tiada.
Dikutip Kabar Wonosobo dari Youtube Refly Harun, menurutnya itu sesuatu hal yang tidak terbayangkan, tak terbanding, dan tidak terkirakan.
Namun, itu lah yang menunjukkan prinsip sikkola satimbo timbona atau sekolah setinggi-tingginya, dan Brigadir J disebutnya menuntut ilmu sampai mati.
"Dan luar biasanya ketika ditanya Bapak menyesal nggak anaknya masuk Polisi? Oh tidak, karena itu cita-citanya, karena itu kebanggaan saya. Jangan kau seperti Sambo ya, Nak," kata dia.
Akan tetapi, dia menambahkan, saat ini ada yang mengajukan protes terkait dengan anak-anak dari tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Aristoteles mengatakan bahwa warisan yang terbaik yang bisa kita berikan kepada anak cucu kita adalah nama baik," katanya.
"Maka ketika kamu mau mewarisi uang triliunan, rumah yang besar, mobil-mobil mewah, wariskanlah itu tanpa nama baik, dan jangan komplain kalau anaknya dibully, karena itu pilihan," pungkas Irma Hutabarat.***