Jelang Satu Abad, NU Tegaskan Tak Akan Berpihak Dalam Politik

- 3 Februari 2023, 08:55 WIB
Pertemuan Nahdlatul Ulama dengan pimpinan redaksi nasional dan koresponden asing jelang satu abad lahirnya NU.
Pertemuan Nahdlatul Ulama dengan pimpinan redaksi nasional dan koresponden asing jelang satu abad lahirnya NU. /Instagram./@nahdlatululama

KABAR WONOSOBO - Menjelang peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pertemuan dengan pimpinan redaksi dan koresponden asing.

Sebanyak 35 pimpinan redaksi dari media nasional dan 19 koresponden dari media asing ikut dalam gelaran pertemuan menyambut detik-detik satu abad Nahdlatul Ulama (NU).

Bertempat di lantai delapan gedung PBNU jalan Kramat Raya 164 Jakarta, ketua umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Yahya memimpin pertemuan kali ini.

Baca Juga: Alamat Tidak Sesuai KTP Saat Pendaftaran Kartu Prakerja, Begini Cara Mengatasinya

Pertemuan yang membahas tentang Muktamar Internasional Fiqih peradaban I di Surabaya dan puncak peringatan satu abad lahirnya Nahdlatul Ulama di Surabaya dan Sidoarjo pada 6-7 Februari 2023.

Gus Yahya juga mengatakan bahwa NU tidak boleh berpihak dalam konsentrasi politik yang akan datang. Mengingat tahun 2024 Indonesia akan kembali menggelar pemilu.

“Tidak boleh ada keberpihakan NU dalam artikulasi politik, guna menghindari benturan kekuasaan dengan pihak lain, artikulasi publik harusnya pada bidang pendidikan,” Kata Gus Yahya dilansir dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot, Terparah Sejak 1955

“Walaupun PKB dikatakan NU ataupun sebaliknya, nyatanya banyak anggota NU di luar PKB seperti di dalam pemerintahan,” tambah Gus Yahya.

Pertemuan yang digelar oleh pihak PBNU selaku tuan rumah bersama dengan para pimpinan redaksi nasional dan koresponden media asing, mengingatkan kembali akan kedekatan yang pernah terlahir diantara ketiganya, khususnya sewaktu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat.

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca menambahkan bahwa ia berharap kehangatan dalam hubungan baik antara PBNU dan juga jurnalis akan semakin dekat.

Baca Juga: Tok! MK Putuskan Tolak Gugatan Nikah Beda Agama

“Harapan saya setelah ini, para pemimpin redaksi akan menganggap kantor NU sebagai rumah sendiri, seperti kehangatan yang pernah terbangun di zaman Gus Dur, harapan kami itu yang akan terjadi setelah hari ini,” ungkap Azca.

Sembari melaksanakan makan siang bersama, Gus Yahya menjelaskan visi dari PBNU untuk periode 2023 hingga 2027 yaitu merawat jagat membangun peradaban.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x