Network
KABAR WONOSOBO - IQAir, sebuah badan yang bidang kerjanya berfokus pada penelitian kualitas udara di seluruh dunia mengumumkan bahwa Ibukota Indonesia, Jakarta menjadi salah satu kota besar di dunia yang memiliki indeks kualitas udara terburuk di dunia.'
Jakarta, bersama beberapa kota besar lain seperti Doha di Qatar dan Dhaka di Bangladesh secara konsisten menduduki peringkat teratas di daftar kota besar dunia dengan kualitas udara terburuk di dunia menurut IQAir. Meski demikian, peringkat tersebut bergerak sangat dinamis karena pelaporannya yang bersifat real time dan diamati menggunakan satelit.
Saat artikel ini diunggah, indeks pencemaran udara di Jakarta stabil di atas angka 150. Padahal IQAir menetapkan batas aman pencemaran udara di suatu wilayah agar tidak mengakibatkan gangguan pernapasan kronis terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut adalah di angka 100. Semakin sedikit maka semakin baik pula kualitas udaranya.
Namun begitu, Jakarta bukanlah kota dengan kualitas udara, pencemaran ataupun polusi terburuk di Indonesia.
Baca Juga: Polusi Jakarta Makin Parah, Presiden Jokowi Beri 4 Jurus untuk Perbaiki Kualitas Udara Ibukota
10 Kota dengan Tingkat Polusi Udara Terburuk di Indonesia
Polusi Jakarta belakangan ini memang menjadi topik yang paling banyak dibicarakan, terutama di kalangan orang-orang yang tinggal di kawasan ibukota dan kawasan metropolitan Jabodetabek.
Kontroversi tentang polusi di Jakarta menjadi topik hangat setelah video-video yang diposting di media sosial menunjukkan langit Jakarta yang selalu berwarna abu-abu pekat. Namun, bukan hanya mendung biasa, asap yang menyelimuti ibu kota ini berasal dari pembakaran kendaraan bermotor dan pabrik di sekitarnya.
Lalu mengapa polusi Jakarta baru menjadi topik bahasan yang hangat belakangan ini? Hal tersebut disinyalir terjadi karena datangnya musim kemarau sehingga membuat polutan halus terakumulasi dan bertahan lebih lama di udara dan hasil pemantau polusi terkini juga tersedia di layar telepon warga.
