Hampir 5000 Hektare Hutan dan Lahan Hangus Akibat Kebakaran Gunung Arjuno

- 16 September 2023, 20:12 WIB
Kronologi kasus kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur. 
Kronologi kasus kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur.  /Humas Pemprov Jatim

KABAR WONOSOBO - Hampir 5000 hektare lahan yang ada di Gunung Arjuno hangus tak bersisa menjadi daratan abu nan hitam usai kebakaran yang melanda sejak akhir Agustus 2023. Kasus kebakaran hutan di Gunung Arjuno yang berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan tersebut menjadi salah satu kebakaran hutan yang paling parah sejauh ini. 

Dilansir oleh tim redaksi Kabar Wonosobo melalui laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gunung yang berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Total luas lahan yang terbakar dari seluruh wilayah telah mencapai kurang lebih 4.796 hektar, yang mana Kabupaten Pasuruan menjadi wilayah terdampak paling luas yakni 2.724,48 hektar.

Lebih parah dibanding kebakaran Gunung Bromo

Baca Juga: Kebakaran Hutan Sering Terjadi, 8 Jalur Pendakian Gunung di Jawa Barat Tutup

Pekan lalu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan udara memantau operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur dengan menggunakan helikopter.
 
Dalam penerbangan selama kurang lebih 30 menit itu, Kepala BNPB yang juga didampingi Anggota DPR RI Anisah Syakur dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf melihat sisa-sisa karhutla yang telah padam. Melalui peninjauan tersebut teramati bahwa sisa-sisa kebakaran itu berwarna hitam pekat dan dapat dipastikan hampir 99% vegetasi berupa pepohonan, semak dan belukar mati.
 
Lokasi kebakaran itu juga tidak berada pada satu titik, melainkan ada di beberapa spot yang berbeda-beda. Kepulan asap juga masih terlihat di beberapa titik lokasi lain yang diduga merupakan hot spot baru. Adapun lokasi yang sebelumnya terbakar dalam peninjauan itu berada di lereng gunung dengan ketinggian bervariasi antara 6.000 sampai 8.000 kaki.

Petugas gabungan dikerahkan padamkan kebakaran

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Sikunang Dieng, Lahap Area 625 meter persegi, Berhasil Dipadamkan dalam 2 Jam

Seusai peninjuan Kepala BNPB menegaskan bahwa upaya pengendalian yang paling efektif dilakukan dengan cara pemadaman darat. Karena itu, pembentukan satuan tugas (Satgas) darat harus dilakukan dengan melibatkan personel dari unsur-unsur forkopimda terkait
 
“Satgas darat itu yang efektif. Kalau tanpa satgas darat bohong itu kita bisa memadamkan api,” jelas Suharyanto. Mantan Pangdam V/Brawijaya tersebut mengatakan bahwa pemadaman melalui darat ini memiliki kelebihan yakni tim lebih mampu menjangkau lokasi dan dapat mengetahui secara persis posisi titik api.

 
Kelebihan lainnya, upaya pemadaman yang dilakukan oleh satgas darat ini juga dapat lebih fokus dan terpusat sehingga api dapat dipadakan dengan sempurna. Selain itu satgas darat ini juga dinilai lebih efisien dibandingkan cara lain seperti water bombing, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) maupun upaya lainnya.  Seperti diketahui Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno terjadi sejak akhir Agustus yang lalu.
 
Walaupun saat ini sudah dinyatakan padam, tetapi petugas masih selalu berjaga dan berpatroli guna mengantisipasi adanya titik api baru yang mungkin muncul. Hingga artikel ini ditulis jalur pendakian Gunung Arjuno Welirang juga masih ditutup untuk umum.
 
Dapatkan update berita pilihan di link Google News kami. Mari bergabung di Grup Telegram "APA KABAR WONOSOBO?" caranya klik link https://t.me/kabarwonosobo kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.***

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x