Benarkah Ada Operasi Besar untuk Kerdilkan Ganjar dan PDIP di Pilpres 2024, Ini Kata Politikus PDIP

- 12 November 2023, 10:43 WIB
Politikus PDIP Deddy Sitorus sebut Operasi Besar Kerdilkan Ganjar dan PDIP di Pilpres dan kritisi Kekuasaan saat ini .
Politikus PDIP Deddy Sitorus sebut Operasi Besar Kerdilkan Ganjar dan PDIP di Pilpres dan kritisi Kekuasaan saat ini . /Youtube.com

“Kan orang-orang yang bersama Presiden saat dia masih Walikota, Jadi wajar saja kalau publik mempertanyakan, kalau kami mempertanyakan gitu ya Nah ini kan membuktikan tesis bahwa sangat sulit untuk kita bisa berharap bahwa presiden Jokowi akan netral, karena enggak usah kontestasi pemilu yang mempertaruhkan harkat martabat kewibawaan harga diri seorang, presiden seorang ayah,” katanya.

Menurutnya bahwa beberapa kasus misalnya mahasiswa yang diintimidasi juga ada yang membuat video tentang orang muak terkait pemasangan balio yang masif di di daerahnya dan mereka menjadi korban intimidasi.

“Ada aparat kepolisian yang langsung datang ke kantor partai di dua tempat yang seharusnya tidak terjadi di zaman demokrasi, karena partai politik itu adalah lembaga yang sah dan di tempat yang didatangi itu tidak ada aktivitas yang memerlukan kehadiran polisi,” katanya.

Baca Juga: Status Gibran Sudah di-Golkarkan di-Kuningkan, Bukan Bagian Keluarga PDIP Lagi Kata Hasto

Deddy menyebut pihaknya hanya berharap sebenarnya pemimpin yang akan menyelesaikan masa jabatannya setelah dua periode sebagaimana diatur oleh konstitusi untuk bisa meninggalkan legasi yang baik dan meninggalkan peradaban politik yang baik meninggalkan etika yang tinggi.

“Tetapi kita lihat sendiri kan, Pak Jokowi sudah biasa meninggalkan janji-janjinya dulu dia bilang Gibran tidak akan calon baru dua tahun Walikota tapi ternyata terjadi Gibran juga bilang dia patuh terhadap partai tetap saja lompat,” kata dia.

“Saya kira di masa depan kita harus mengatur tidak boleh keluarga inti presiden atau kerabatnya itu ikut bertarung dalam pemilu ketika dia masih berkuasa kasih jeda. Berkaca seperti di Filipina anaknya Marcos ya, Tapi itu kan Setelah sekian puluh tahun ya mau itu di Amerika seperti Kennedy itu setelah bertahun-tahun ini bukan persoalan dinasti politik ya yang sudah umum terjadi di Indonesia masalahnya ini mau dijadikan sesuatu yang lumrah di tingkat nasional ini kan sangat berbahaya,” katanya mengungkapkan pandangan pribadinya. ***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah