KABAR WONOSOBO – Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan memulai memberikan suntikan vaksin mulai 1 Juni.
Meski sebelumnya banyak keraguan apakah olimpiade itu dapat terselenggara atau tidak akibat dari pandemi.
Vaksin Covid-19 akan diberikan kepada sekitar 600 atlet dan 1.000 staf yang akan melakukan kontak dengan mereka seperti pelatih, beberapa relawan, penerjemah dan wasit.
Baca Juga: Wisma Atlet Kemayoran Siapkan Ribuan Tempat untuk Calon Pasien, Antisipasi Arus Balik Lebaran 2021
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan selama acara olahraga secara global tersebut terlaksana.
Jepang menginginkan Olimpiade yang seharusnya terselenggara di tahun 2020 tersebut dapat terselenggara di tahun ini dengan protokol kesehatan yang ketat.
Seluruh atlet dan pihak yang terlibat dalam pertandingan olahraga tersebut akan dipastikan menerima vaksin secara penuh sebelum pertandingan.
Pejabat dari Komite Olimpiade Jepang mengatakan ketika briefing di Tokyo pada Rabu, 26 Mei 2021 bahwa pemberian suntikan vaksin Covid-19 ini akan diberikan di Pusat Pelatihan Nasional Jepang.
Tim dokter dan Institut Ilmu Olahraga Jepang telah diminta untuk memberikan suntikan vaksin kepada para atlet dan lainnya.
Meski begitu IOC juga tidak akan mengungkapkan jadwal vaksinasi untuk setiap badan olahraga yang akan bertanding.
Atlet yang ikut serta dalam Olimpiade dapat divaksinasi berdasarkan perjanjian donasi yang dicapai antara Komite Olimpiade Internasional dan Pfizer BionTech.
Adapun perjanjian tersebut telah disepakati pada awal bulan ini yang bertujuan untuk meredakan ketakutan seputar Olimpiade.
Vaksinasi massal ini akan memberi waktu bagi para atlet Olimpiade Jepang untuk divaksinasi penuh sebelum pertandingan dimulai pada 23 Juli.
Tamayo Marukawa selaku menteri penanggung jawab atas Olimpiade ini, mengatakan bahwa Jepang akan menerima sekitar 20.000 doksin vaksin, Kantor Berita Kyodo melaporkan pada hari Selasa, 25 Mei 2021.
Seperti diketahui bahwa Jepang telah memvaksinasi penuh hanya sekitar 2 persen dari populasinya.
Vaksin saat ini hanya tersedia untuk para pekerja medis dan kelompok lansia berusia 65 tahun ke atas.***