Gas Air Mata Dilarang FIFA, Kenapa Digunakan di Stadion Kanjuruhan?

2 Oktober 2022, 10:05 WIB
Foto tangkap layar, korban berjatuhan di Stadion Arema FC Vs Persebaya dan aturan FIFA tentang penggunaan gas air mata / IG / /Instagram @persib_day/

KABAR WONOSOBO - Penggunaan gas air mata yang diduga menjadi pemicu banyaknya suporter tewas dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang di pertanyakan banyak pihak.

Diketahui bahwa data terbaru sebanyak 153 suporter tewas dalam tragedi laga Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.

Dalam beberapa video yang beredar di Twitter, tampak para suporter turun ke lapangan usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Rincian Lengkap Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema FC VS Persebaya

Suporter yang tak puas merangsek ke tengah lapangan yang kemudian dikejar-kejar polisi.

Namun di tengah upaya itu, terlihat adanya gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah tribun.

Alhasil diduga hal ini memicu para suporter lain panik dan berhamburan sehingga terjadilah tragedi tersebut di mana 153 suporter tewas.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Liga 1 Dihentikan Sepekan

Penggunaan gas air mata dalam pengamanan di stadion ternyata dilarang berdasarkan regulasi FIFA Stadium dan Safety and Security Regulation.

Pada regulasi nomor 19 jelas FIFA melarang penggunaan senjata api dan gas air mata dilarang dibawa dan digunakan di stadion.

"No firearms or Crowd Control Gas shall be carried or used”.

Baca Juga: Arema FC Minta Maaf! Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter

Hal ini membuat banyak pihak mempertanyakan tindakan polisi pengamanan yang menembakkan gas air mata ke tribun.

"Berdasafkan Fifa Stadium Safety and Security Regulation. Angka 19 bilang bahwa 'No firearms or Crowd Control Gas shall be carried or used'. Ini Federasi atau penyelenggara liga baca aturan gak sih? Ngaco bener," tulis pengguna Angga PF.

Tak hanya itu, dalam regulasi FIFA tersebut juga telah diikuti oleh langkah-langkah penanganan kerusuhan di stadion.

Baca Juga: Sanksi Arema FC Akibat Ratusan Suporter Tewas di Kanjuruhan

"Yang harus diingat, mereka yang ditembak gas air mata itu penonton yang diam di tribun. Bisa jadi sedang menunggu situasi aman atau antre keluar stadion. Bukan pihak2 yang menyerbu ke dalam lapangan," imbuhnya.

"Padahal udah jelas, regulasi dari FIFA penggunaan gas air mata di stadion itu dilarang. Kok yo bisa-bisanya gunain itu di stadion dengan masa banyak dan pintu keluar yang kecil," tulis akun arya

"Lagian kalo boleh pun buat apa nyemprot gas air mata di tengah tribun yg padat kerumunan & pintu keluar tribun yg sempit, pasti membahayakan. Di tribun suporter yg sesama arema semua ga mungkin saling ribut, ngapain dibubarin pake gas air mata, mending fokusin yg masuk lapangan," imbuh lainnya.

Baca Juga: Korban Tewas Suporter dalam Tragedi Arema FC VS Persebaya Bertambah

Diketahui bahwa saat ini Liga 1 2022/2023 dihentikan sementara selama sepekan.

Selain itu Arema FC juga mendapat sanksi tak boleh menjadi tuan rumah di sisa pertandingan musim ini.***

Editor: Arum Novitasari

Tags

Terkini

Terpopuler