Tragedi Kanjuruhan, YLBHI: Negara Harus Tanggung Jawab!

- 2 Oktober 2022, 11:58 WIB
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh dan ratusan suporter tewas.
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh dan ratusan suporter tewas. /Tangkap layar video Twitter/

Menurut YLBHI di tengah kerusuhan itu justru kemudian aparat melakukan penembakan gas air mata ke tribun yang masih banyak dipenuhi penonton.

"Kami menduga bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force) melalui penggunaan gas air mata dan pengendalian masa yang tidak sesuai prosedur menjadi penyebab banyaknya korban jiwa yang berjatuhan," tambahnya.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Liga 1 Dihentikan Sepekan

Penggunaan Gas Air mata yang tidak sesuai dengan Prosedur pengendalian massa mengakibatkan suporter di tribun berdesak-desakan mencari pintu keluar, sesak nafas, pingsan dan saling bertabrakan.

YLBHI juga menyebut over kapasitas stadion dan pertandingan big match yang dilakukan pada malam itu.

Untuk itu, YLBHI mendesak adanya penyelidikan dan evaluasi yang menyeluruh terhadap pertandingan ini.

Baca Juga: Arema FC Minta Maaf! Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter

"Padahal jelas penggunaan gas Air mata tersebut dilarang oleh FIFA. FIFA dalam Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19 menegaskan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion," imbuhnya.

Selain itu sikap aparat dinilai bertentangan dengan beberapa aturan yang ada

"Kami menilai bahwa penanganan aparat dalam mengendalikan masa berpotensi terhadap dugaan Pelanggaran HAM dengan meninggalnya lebih dari 150 korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka," jelasnya.

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: YLBHI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x