KABAR WONOSOBO - Strategi emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, untuk mencoba membeli Manchester United sekaligus memiliki Paris Saint-Germain adalah dengan menunjukkan kepada UEFA bahwa setiap klub akan dikendalikan oleh entitas yang terpisah. Membeli saham minoritas di United saat ini tidak menarik, itu dipahami.
Sebelumnya, lembaga investasi Qatar dilaporkan tertarik untuk mengambil alih kepemilikan United. Bahkan, lembaga tersebut berharap bisa langsung memiliki saham yang cukup besar di United.
Tidak berhenti sampai disitu, lembaga investasi itu pun siap menggelontorkan dana sebesar 1,2 miliar poundsterling. Dana itu sebagai investasi awal untuk bisa merenovasi Stadion Old Trafford dan meningkatkan kualitas kompleks latihan Setan Merah di Carrington.
Aturan UEFA tidak mengizinkan klub yang bisa bertemu di kompetisi yang sama, seperti Liga Champions, memiliki pemilik yang sama. Mereka yang mendorong kepentingan Qatar menyadari hal ini dan solusi sedang dicari. Yang sekarang adalah untuk menunjukkan kepada UEFA bahwa United tidak akan dikelola oleh struktur dan personel yang sama dengan PSG.
Ada keyakinan bahwa ini akan diterima, terutama karena ada preseden di Red Bull Salzburg dan RB Leipzig, di mana pemilik utamanya adalah Red Bull GmbH. Pada September 2018, klub Austria dan Jerman saling berhadapan di Liga Europa.
Sepak bola Eropa sebenarnya sudah memiliki preseden ini. UEFA tetap memperbolehkan RB Salzburg dan RB Leipzig tampil di pentas Liga Champions. Padahal, dua klub tersebut merupakan klub milik perusahaan minuman energi asal Austria, Red Bull.
Dua klub tersebut diketahui memiliki jajaran direksi yang terpisah dan tidak bekerjasama satu sama lain, yang memiliki dampak pada kinerja olahraga.
Nasser al-Khelaifi, presiden PSG dan ketua pemilik mereka, Investasi Olahraga Qatar, adalah sosok yang kuat di UEFA. Pria berusia 49 tahun itu adalah ketua Asosiasi Klub Eropa, yang merupakan kumpulan dari 220 klub, dan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mendorong kebijakan di dalam badan pengatur.
Ketika Liga Super Eropa yang diusulkan diumumkan pada April 2021, Khelaifi mendukung UEFA dengan menolak membawa PSG ke kompetisi yang diusulkan.
UEFA kemungkinan besar akan memberikan lampu hijau buat lembaga investasi asal Qatar untuk bisa bersaing dalam pembelian United.***