"Dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," katanya.
Sebelumnya beredar informasi yang menyebut bahwa data histori pencarian pelanggan Indihome bocor dan diunggah ke situs gelap.
Baca Juga: Kominfo Ancam Blokir Beberapa Situs Website dan Aplikasi Bebal Berikut karena Tak Kunjung Mendaftar
Data yang bocor tersebut disebutkan diperoleh pada Agustus 2022 dan berjumlah 26.730.798, berukuran 5GB.
Dari informasi yang beredar, data yang terekspos berupa histori berselancar di internet seperti tanggal, kata kunci, domain, platform, browser, dan tautan URL.
Tak hanya itu, diduga informasi pengguna berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, dan jenis kelamin juga bocor hingga ke situs gelap.
Baca Juga: Kominfo Setuju Cabut Blokir PayPal, Yahoo dan Beberapa PSE Berikut dengan Syarat...
Dikutip Kabar Wonosobo dari Antara, Pakar Keamanan Siber dan Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan kasus kebocoran data pengguna Indihome kemungkinan benar terjadi.
Dirinya menduga kasus kebocoran itu berasal dari server penyedia layanan.
Tak hanya IndiHome, ternyata kebocoran data juga diduga dialami oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) bahkan Badan Intelijen Negara (BIN).