Peraih Nobel Bob Dylan Digugat atas Kasus Pelecehan Seksual terhadap Gadis Berumur 12 Tahun 56 tahun lalu

17 Agustus 2021, 20:01 WIB
Penyanyi legendaris dan peraih penghargaan Nobel, Bob Dylan, yang digugat karena dugaan pelecehan seksual terhadap gadis 12 tahun 56 tahun yang lalu /outsider.com

 

KABAR WONOSOBO – Sebuah gugatan baru menuduh bahwa Bob Dylan (80), penyanyi dan penulis lagu serta pemenang penghargaan Nobel yang menyebutkan bahwa dirinya melakukan kekerasan terhadap gadis yang waktu itu berusia 12 tahun.

Gugatan tersebut diketahui diajukan oleh wanita berinisial JC yang kini berusia 68 tahun dan tinggal di Greenwich, London, Inggris.

Dylan diduga melakukan kekerasan seksual dan memberikan alkohol serta obat-obatan terlarang kepada penggugat di tahun 1965.

Baca Juga: Korban Kekerasan Seksual Segera Lapor KPPPA, Ini Nomor Hotline dan Caranya

Gugatan tersebut menuduh bahwa penyanyi ‘Times They Are A-Changin’ berteman dan menjalin hubungan emosional dengan penggugat yang diidentifikasi dalam surat-surat pengadilan tinggi Manhattan.

Gugatan, yang diajukan Jumat, 13 Agustus 2021 malam menuduh bahwa Dylan yang saat itu berusia 23 atau 24 tahun mengeksploitasi penggugat dengan mengajaknya tinggal bersama selama enam bulan.

Dylan beralasan akan merawat JC yang kala itu masih berumur 12 tahun justru mengendalikannya sebagai bagian dari rencananya untuk melecehkan secara seksual.

Baca Juga: Pelecehan Seksual Bisa Terjadi Tanpa Memandang Kondisi, Apa yang Harus Dilakukan Jika Menimpa Kita?

Menurut pengaduan, JC tidak hanya menjadi objek pelecehan namun ia juga obat-obatan terlarang, alkohol, dan juga mengalami ancaman kekerasan fisik.

Dylan yang memiliki nama asli Robert Allen Zimmerman diduga menganiaya penggugat beberapa kali, dengan beberapa insiden terjadi di hotel Chelsea yang terkenal di Manhattan.

Kekerasan yang dialami JC semasa kecil itu pun membuatnya terluka secara emosional dan merusak psikologisnya sampai sekarang.

Baca Juga: Hindari Pelecehan Fisik dan Seksual, Tim Senam Jerman Tampil Lebih Tertutup di Olimpiade Tokyo 2020

Menurut pengaduan, efek emosional dari pelecehan terhadap JC termasuk depresi, penghinaan dan kecemasan yang bersifat permanen dan telah melumpuhkan penggugat untuk melakukan kegiatan rutinnya.

JC menuntut ganti rugi yang belum ditentukan dan meminta keadilan untuk tuduhan penyerangan dan penderitaan tekanan emosional yang mengakibatkan dirinya harus mendapatkan perawatan medis.

Sementara itu, seorang juru bicara Dylan mengatakan kepada sebuah media pada hari Senin, 16 Agustus 2021 bahwa gugatan itu tidaklah benar.

Baca Juga: Supermodel Carre Sutton Ajukan Gugatan Terhadap Pimpinan Agensi Model ‘Elite’ Atas Dugaan Pelecehan Seksual

"Klaim berusia 56 tahun itu tidak benar dan kami akan mempertahankan kebenaran yang sesungguhnya dengan penuh semangat,” kata juru bicara dari penyanyi itu.

Untuk diketahui bahwa gugatan itu muncul pada hari-hari terakhir ‘Undang-Undang Korban Anak’ di Negara Bagian New York yang rencananya akan dihapuskan pada Sabtu, 14 Agustus 2021.

Jika undang-undang tersebut dihapus, artinya orang dewasa yang akan mengajukan gugatan perdata atas pelecehan yang diderita ketika anak-anak tidak akan diproses kembali.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler