TERBONGKAR! Ternyata Inggris Terlibat dalam Kampanye Hitam Pembantaian Massal PKI di Indonesia

21 Oktober 2021, 22:11 WIB
Kumpulan pemuda Indonesia saat partai komunis berdiri /www.rt.com/www.rt.com

KABAR WONOSOBO – Kampanye propaganda yang diatur oleh Inggris memainkan peran penting dalam salah satu pembantaian brutal abad ke-20 pasca perang.

Para pejabat Inggris diam-diam menyebarkan propaganda hitam pada tahun 1960-an untuk mendesak orang-orang Indonesia termasuk para jenderal militer untuk membasmi “kanker komunis”.

Keterlibatan mata-mata London itu terungkap dalam dokumen rahasia  yang dirilis surat kabar  The Guardian, Minggu (17/10/2021).

 Baca Juga: Profil Singkat Enam Jenderal dan Satu Perwira yang Menjadi Korban Kekejaman G30S PKI

Diperkirakan setidaknya 500.000 orang, beberapa memperkirakan mencapai tiga juta orang terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) terbunuh antara tahun 1965 dan 1966.

Dokumen Kantor Luar Negeri yang baru-baru ini dibuka menunjukkan bahwa propaganda Inggris diam-diam menghasut anti-komunis, termasuk para jenderal Angkatan Darat untuk melenyapkan PKI.

Kampanye pembunuhan massal yang tampaknya spontan, sekarang diketahui telah diatur oleh tentara Indonesia, kemudian digambarkan oleh CIA sebagai salah satu pembunuhan massal terburuk abad ini.

 Baca Juga: 300 Orang Foto Tanpa Busana Kampanye Pelestarian Laut Mati yang Menyusut

Ketika pembantaian dimulai pada Oktober 1965, para pejabat Inggris menyerukan untuk PKI dan semua organisasi komunis di Indonesia dihilangkan.

Inggris memperingatkan akan berada dalam bahaya selama para pemimpin komunis masih ada dan anggota mereka dibiarkan bebas dari hukuman.

Inggris melancarkan serangan propagandanya terhadap Indonesia sebagai tanggapan atas permusuhan Presiden Soekarno terhadap pembentukan bekas jajahannya ke dalam federasi Malaya (Malaysia) sejak tahun 1963.

 Baca Juga: Inggris Sebut Serangan Terhadap Kapal Tanker Mercer Street adalah Tanggung Jawab Iran

Hal itu mengakibatkan konflik tingkat rendah dan serangan bersenjata Indonesia melintasi perbatasan.

Pada tahun 1965 propaganda spesialis dari departemen penelitian informasi (IRD) Kantor Luar Negeri Singapura dikerahkan untuk memproduksi propaganda hitam untuk melemahkan rezim Soekarno.

Propaganda tersebut disebarkan melalui buletin berbahasa Indonesia, yang konon merupakan karya para pemimpin Indonesia namun sebenarnya dikeluarkan oleh pakar Inggris di Singapura.

 Baca Juga: 30 Tahun Dipenjara, Abimael Guzman, Pendiri Kelompok Komunis Peru Meninggal Dunia di Dalam Sel

Propaganda itu menasehati para pembacanya terutama para militer Indonesia untuk menghilangkan PKI, karena kelompok itu hanya dapat menyebabkan kehancuran yang saat itu merupakan salah satu partai komunis terbesar di dunia.

Pembantaian pun terjadi dan meningkat di seluruh kepulauan Indonesia dalam beberapa minggu setelah penerbitan buletin tersebut.

Para propagandis Inggris membandingkan PKI dengan Adolf Hitler dan Jenghis Khan dalam pamflet, dan bersikeras bahwa “pekerjaan yang dimulai oleh tentara harus dilanjutkan dan diintensifkan”.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler