Ini Latar Belakang Demonstrasi Besar-besaran Di Thailand Yang Akibatkan Puluhan Orang Luka dan Masih Berlanjut

- 18 Februari 2021, 16:30 WIB
Prayuth
Prayuth /Kolase Zonajakarta.com/ANTARA

Sejatinya, sebelum kejadian di hari sabtu tersebut, demo menuntut demokrasi sudah mulai merebak kembali. Bahkan demo-demo yang ada sudah mulai berani menunjukkan penyerangan terhadap raja.

Hal tersebut terlihat dari spanduk-spanduk yang digunakan sebagai alat demonstrasi. Salah satunya spanduk di kawasan perkotaan yang bertuliskan “No God, No King, Only Human” yang  merepresentasikan mulai terbukanya masyarakat kota terhadap kedudukan raja yang terlalu dikultuskan dan dianggap sejajar dengan tuhan.

Selain itu ada juga spanduk yang bertuliskan “Eat, F*ck, Bike” yang dianggap itu saja kegiatan yang dilakukan raja selama ini.

Baca Juga: Simak Perjalanan Karir Daniel Ricciardo yang Mulai Balapan sejak Usia 9 Tahun Hingga Raih 24 Podium di F1

Menariknya, hal tersebut terjadi ditengah ancaman dari pasal 112 yang membatasi orang untuk membicarakan tentang raja, terutama hal-hal yang bersifat merendahkan raja. Pasal ini juga yang selama ini membuat banyak orang yang dianggap ‘vokal’ kemudian menghilang.

Hal tersebut berlawanan dengan prinsip penduduk di daerah yang mana kebanyakan masih menyembah raja. Di kalangan masyarakat di daerah, Raja masih dianggap sebagai entitas yang suci dan harus dijaga martabatnya.

menurut Bangkok Post, masih akan ada gelombang protes para demonstran Pro Demokrasi akan berlanjut Sabtu, 20 Februari 2021 besok.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bangkok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah