Network
KABAR WONOSOBO - Seekor bayi gajah Sumatera yang berstatus terancam punah, mati setelah kehilangan separuh belalai karena jebakan yang dibuat oleh pemburu liar.
Anak gajah berusia satu tahun itu meninggal karena infeksi parah pada hari Selasa setelah dia ditemukan sangat lemah dengan jerat masih tertanam di belalainya yang hampir putus pada hari Minggu oleh penduduk desa kabupaten Aceh Jaya.
"Meskipun ada upaya untuk menyelamatkan hidupnya dengan mengamputasi sisa belalai yang terluka dalam operasi 'hidup atau mati', gajah itu tidak dapat diselamatkan," kata pejabat konservasi dilansir dari Independent.
Sebenarnya setelah menjalani operasi, anak gajah itu menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan pengasuh harus memberinya makan karena dia tidak bisa lagi menggunakan belalainya.
"Kami telah mencoba yang terbaik, tetapi itu juga tidak dapat membantu. Batangnya sudah mulai busuk dan tidak berfungsi lagi,” kata Agus Arianto, Kepala BKSDA Aceh.
Dia mengatakan bahwa otopsi sedang dilakukan oleh tim dokter hewan untuk menentukan penyebab kematian anak gajah itu.
"Dia tiba-tiba jatuh sakit karena stres dan infeksi pada Senin malam dan pada pagi hari dia dilaporkan meninggal," tambah Rika Marwati, dokter hewan di pusat konservasi.
Anak gajah itu adalah salah satu dari 700 gajah liar Sumatra yang tersisa dan terancam punah. Mamalia ini adalah subspesies dari gajah Asia, salah satu dari dua spesies mamalia besar di dunia.
