Petani Wonosobo Didorong Buat Sendiri Pupuk Organik untuk Tingkatkan Produktivitas Lahan

8 Mei 2023, 11:46 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Vita Ervina membuka bimtek pemanfaatan pupuk organik untuk petani Wonosobo /Kabar Wonosobo - Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO – Sebanyak 90 perwakilan petani Wonosobo dari wilayah kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang mengikuti Bimbingan Teknis Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian dan Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian, pada 08 Mei 2023 di Surya Asia.

Mengusung tagline Membangun Indonesia Tangguh Melalui Pembangunan Pertanian, agenda itu dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Vita Ervina yang mendampingi perwakilan Direktur Perlindungan dan Perluasan Lahan, Dr. Dede Sulaeman.

Dalam kegiatan itu, para penyuluh pertanian di kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang serta perwakilan kelompok tani menjadi target utama kegiatan.  Sementara narasumber kegiatan berasal dari BPSIP Jawa Tengah dan praktisi Pupuk dari Magelang, Antok.

Baca Juga: Peternak Sapi Wonosobo Diminta Waspadai Penyakit Bentol Kulit LSD dan Jaga Kebersihan Kandang

“Kegiatan ini adalah kerjasama saya bersama dengan mitra kami Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yang berfokus pada Sosialisasi Perlindungan Lahan dan Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Peningkatan Produktifitas Pertanian.” Tutur Vita sebagai Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI (Purworejo, Magelang Raya, Temanggung dan Wonosobo).

Vita menyebut bahwa masalah dan karut-marut pendistribusian pupuk bersubsidi menjadi masalah klasik yang sering dihadapi oleh teman-teman petani, apalagi dengan dibatasinya jenis pupuk subsidi tentunya akan menjadi masalah bagi para petani. Hal itu mengingat saat ini hanya ada 9 jenis tanaman yang dapat diusulkan mendapat bantuan pupuk subsidi, yaitu padi, jagung, kedelai (tanaman pangan), kopi, kakao, tebu (perkebunan), dan bawang merah,bawang putih, cabai (hortikultura).

“Saat inipun kami di komisi IV DPR RI sedang fokus bagaimana membenahi system subsidi pupuk.  Kami melihat, penggunaan pupuk organik penting agar tidak bergantung lagi pada pupuk-pupuk kimia yang dari harga lebih mahal dan tentunya tidak ramah terhadap keberlanjutan tanah,” katanya.

Baca Juga: Irjen Kementan Cek Program Pertanian Di Wonosobo Gelar Dialog Jaga Pangan

Vita menyebut, khusus pada tanaman pangan dan hortikultura yang selama ini petani bergantung pada pupuk-pupuk kimia seperti urea, npk, phonska dan lain sebagainya, kedepannya harus mulai membiasakan bagaimana penggunaan pupuk secara berimbang antara kimia dan organic, yang lambat laun jika tanah sudah mulai terbiasa dengan pola tersebut, tanah akan mampu beradaptasi.

“Pada tahun ini melalui Ditjen. PSP saya akan mendorong agar petani di kabupaten Wonosobo untuk komoditas padi dan jagung untuk mendapatkan bantuan pupuk organik. Tentunya bantuan tersebut nantinya kami harapkan dapat memberikan manfaatat lebih,” katanya.

Salah satu Narasumber, Sri Murtiati dari Balai Penerapan Standar Instrumen Jawa Tengah menjelaskan pemanfaatan pupuk organic guna meningkatkan produktifitas pertanian. Sementara itu, Dr. Dede dalam paparannya menyebut bahwa di lahan pertanian ada tiga aspek penentu kesuburan.

“Hari ini ke fokus itu dengan organik. Sebagai makanannya tanah. Konservasi sebagai upaya teknis dan non teknis agar tidak terdegradasi ada model-model yang dikembangkan seperti pemanfaatan bak penampung. Perlindungan lahan ini sebagai faktor utama sebagai simultan dan jaga kelanjutan konservasi oleh petani.

Baca Juga: Atasi Kesepian Karena Social Distancing, Peternakan di Jerman Buka Jasa Memeluk Kambing

“Untuk upaya Konservasi lahan rusak ada rekomendasi pemanfaatan pupuk tepat penggunaan waktu dan dosis. Butuh sosialisasi ke petani secara akumulatif untuk kembalikam fungsi lahan subur,” katanya.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler