Potensi Domba Wonosobo Tinggi Namun Butuh Pembibitan Terstandar, Harga Dombos Capai Puluhan Juta

14 Oktober 2023, 11:31 WIB
Bimbingan Teknis Perbibitan Dombos Terstandar di Desa Kajeksan, Sukoharjo Wonosobo Jumat, 13 Oktober 2023 /Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Melihat potensi Domba Wonosobo (Dombos) yang awalnya hanya ada 2.000 ekor dan dalam enam tahun berkembang menjadi 9.000 ekor, nyatanya menjanjikan secara ekonomi bagi para peternak.

Menyambut hal itu, Komisi IV DPR RI bersama Disnakkeswan Provinsi Jateng dan BSIP menggelar Bimbingan Teknis Perbibitan Dombos Terstandar di Desa Kajeksan, kecamatan Sukoharjo Wonosobo, pada Jumat, 13 Oktober 2023

Secara merata, potensi alam Wonosobo subur dan memiliki suhu yang cocok untuk pembudidayaan Dombos yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Harga bibit Dombos usia setahun dperkirakan sudah mencapai lebih dari Rp5 Juta saat ini. Bahkan untuk Dombos kontes rata-rata dihargai lebih dari Rp30 juta.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Wonosobo, Heri Prasetya mengatakan, saat ini Dombos sedang dilakukan proses menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Juga: ISMI Didorong Kembangkan Dombos untuk Hapus Kemiskinan Ekstrem Wonosobo

"Dispaperkan Wonosobo bekerjasama Disnakkeswan Provinsi Jateng dan BSIP dan menindaklanjuti budidaya Dombos sejak 2016. Sudah ada grand desain untuk mengembangkan Dombos. Salah satunya sekarang ada kontes Dombos. Yang dulunya diselenggarakan dinas, sekarang para peternak sendiri," ungkap Heri pada Bimtek Perbibitan Dombos Terstandar.

Dijelaskan Heri, ketika ternak seperti domba sakit, warga diminta jangan sungkan untuk lapor ke dinas atau beri informasi.

"Pasti akan segera ditangani. Butuh koordinasi dari bawah dari desa.
Juga soal peredaran daging jangan sampai yang tidak layak konsumsi dijual. Misalnya butuh karantina atau perlakuan tertentu harus dicermati," imbuhnya.

Sementara itu, Kades Kajeksan menyebut bahwa di desanya banyak peternak domba mengingat ada potensi rumput dan dengan usaha utama perkebunan salak dan rumput.

Baca Juga: Dombos, Domba Asli Wonosobo Punya Kualitas Wool Bagus Jadi Bahan Rompi Tahan Peluru

"Di sini, mayoritas petani salak dan cari rumput dijual ke tetangga desa. Salak sedang tidak produktif dan produktifitas turun 70 persen di musim kemarau. Meskipun rumput melimpah, tapi bibitnya belum ada," tutur Kades Kajeksan Sumarno Toso.

Harapannya lewat bimtek perbibitan domba wonosobo terstandar, warganya bisa mengetahui bagaimana tumbuhkembang domba apakah sudah terstandar dari fisik, kebersihan dan kesehatannya.

Terkait bibit domba terstandar yang dimaksud adalah sesuai SNI dan penerapannya lebih luas. Hal itu dijelaskan Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina yang turut membuka kegiatan.

"Sesuai potensi di Jateng yakni sumber daya genetik hewan dan jika telah terstandar akan beri perlindungan ke konsumen dan kesiapan untuk ekspor. Ada 5 program standar domba dan kambing termasuk domba Wonosobo. Tujuan bimtek ini adalah hilirisasi untuk dapatkan pengetahuan tentang domba terstandar," tuturnya.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Teken MoU dengan Yayasan Solidaridad Belanda Garap Sektor Pengolahan Bulu Domba Wonosobo

Lebih lanjut Vita menyebut bahwa standar yang diharapkan sesuai dengan permintaan pasar dan pengaruhi harga jual. Maka butuh pemahaman mulai dari bibit yang bagus seperti apa.

"Butuh dipahami juga manajemen kandang dan manfaatkan kotoran sebagai pupuk organik dan butuh untuk dorong pertanian. Program pesona bukan hanya untuk pembibitan tapi untuk kembangkan perekonomian dengan peternakan kambing. Potensi rumput di banyak wilayah di Wonosobo sangat baik sehingga sangat cocok untuk domba," pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler