Potensi Perikanan Air Tawar Wonosobo Terbesar di Kaliwiro dan Wadaslintang Didorong Lewat Program Ini

27 Oktober 2023, 23:14 WIB
Sosialisasi Kebijakan Perikanan Budidaya diikuti puluhan warga di Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang pada Jumat 27 Oktober 2023 /Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Sosialisasi Kebijakan Perikanan Budidaya diikuti warga di Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang pada Jumat 27 Oktober 2023, bertempat di balai desa Ngadisono.

Agenda itu merupakan salah satu upaya mendorong produktifitas para pelaku perikanan di desa, khususnya di beberapa desa di kecamatan kaliwiro dan wadaslintang. Diungkapkan Kabid Perikanan, Dispaperkan Wonosobo Farida Hidayati Estiningtyas bahwa dua kecamatan itu dinilai potensial dalam pengembangan sektor perikanan.

"Wilayah kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang itu penyumbang terbesar produksi perikanan di Kabupaten Wonosobo. Di Kaliwiro komoditas lele yang paling banyak ada di Lebak, Tracap, Kaliguwo, Lamuk. Banyak pembudidaya ikan terutama lele yang memang sudah ada sejak dulu dan mereka bertahan meski naik dan turun (produktifitasnya)," kata Farida.

Sosialisasi Kebijakan Perikanan itu bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI di Balai Desa Ngadisono.

Baca Juga: Potensi Domba Wonosobo Tinggi Namun Butuh Pembibitan Terstandar, Harga Dombos Capai Puluhan Juta

Wadaslintang tidak hanya ikan budidaya namun juga ikan yang berkembang di waduk sehingga cukup banyak nelayan.

Sejauh ini masyarakat sudah cukup inovatif dalam mengolah hasil ikan mereka dengan membuat berbagai macam produk.

"Pengolahan ikan berkembang pesat. Mulai dari pepes nila, abon nila, olahan sruwet sudah dipasarkan ke Magelang hingga Jogja. Ada juga potensi ikan patin yang punya kelebihan dari lemaknya yang punya kandungan omega tiga yang bisa diproses," tambahnya.

Pemkab Wonosobo melakukan berbagai upaya mendorong sektor perikanan di Kaliwiro dan Wadaslintang mulai dari pelatihan hingga pemberian bantuan bagi nelayan.

"Kami mengapresiasi fasilitasi program perikanan melalui kegiatan pelatihan, bimtek, dan pemberian bantuan pada kelompok-kelompok nelayan di desa seperti nelayan dan adakan pengolahan ikan," tutur Farida.

Baca Juga: Wonosobo Ditarget Punya 100 Hektare Lahan Kedelai Untuk Penuhi Kebutuhan Produksi Tempe

Menurutnya, sumbangsih para pelaku di bidang perikanan sangat dibutuhkan, termasuk untuk dorong konsumsi ikan di Wonosobo yang masih 24.7 kg per kapita per tahun. Hal itu bisa ditingkatkan dengan makan ikan tiap hari.

 

 

Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina menyebut bahwa pihaknya mendukung para pembudidaya ikan dan nelayan di Kaliwiro dan Wadaslintang dan telah turun langsung ke beberapa desa sejak 2020 lalu.

"Berbagai program bantuan telah diberikan mulai dari bantuan calon indukan benih, bibit ikan lele dan nila, bioflok, bantuan mesin pakan ikan, hingga bantuan alat penangkap ikan bagi nelayan. Hal itu kita lakukan karena melihat potensi perikanan di Kabupaten Wonosobo yang sangat cukup baik sehingga harus disuport," katanya.

Beberapa upaya peningkatan produktivitas perikanan telah dilakukan dengan mendorong lewat pelatihan pengolahan ikan dan untuk dukung konsumsi ikan masyarakat yang bantu pemenuhan nutrisi dan cegah stunting.

Baca Juga: Peternak Sapi Wonosobo Diminta Waspadai Penyakit Bentol Kulit LSD dan Jaga Kebersihan Kandang

Hani Wijiyanti mewakili direktorat usaha produksi budidaya dirjen perikanan dan kelautan menyebut bahwa lewat sosialisasi itu pihaknya turut kenalkan beberapa prioritas program pembangunan perikanan budidaya laut pesisir dan air tawar atau darat seperti di Ngadisono.

"Di 2023 dititik beratkan pada produksi yang berkelanjutan dengan ekologi sebagai panglimanya. Dengan meminimalisir limbah. Seperti ada di wadaslintang yang harus dijaga agar tidak sebabkan limbah. Belajar dari masalah perikanan di waduk Jatiluhur dan Cirata yang pernah alami hal serupa dan kini sudah bebas dari limbah," tuturnya

Hani menyebut bahwa target nasional perikanan budidaya untuk produksi ikan dan udang nasional 9.8 juta ton. Pembudidaya di Wonosobo juga menurutnya turut beri sumbangsih dalam hal itu.
"Ikan hias ditarget dalam bentuk ekor bukan tonase dan dihitung dari hasil budidaya, seperti Koi yakni sebanyak 1.64 Miliar ekor. Untuk ikan hias khusus yang tidak dimiliki negara lain atau yg sudah ada. Didukung teknik rekayasa genetik," katanya.

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler