Tidak Ingin Terjerat Korupsi, Bupati Wonosobo Minta Jurnalis Profesional, Jangan Sungkan Beri Kritik

- 28 Februari 2021, 10:00 WIB
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat diwawancara di Pendopo Belakang
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat diwawancara di Pendopo Belakang /dok. Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Hari kedua menjabat sebagai Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengawali agenda kerjanya dengan sarapan dan diskusi hangat bersama puluhan jurnalis. Kegiatan tersebut dilakukan di pendopo rumah dinasnya Sabtu pagi, 27 Februari 2021.

Pada agenda diskusi itu juga diundang para mantan jurnalis yang telah pensiun, pemilik stasiun Radio, jurnalis media cetak, online, televisi dan radio. Turut hadir pula sejumlah pejabat, mulai dari Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Azis Wijaya; Kadiskominfo, Eko Suryantoro; Kabag Prokompim Setda, Satriyatmo; dan Camat Wonosobo, Suratman.

Usai berbincang santai di pendopo belakang, Afif mengajak sejumlah pimpinan OPD untuk berkunjung atau sowan ke kediaman pemangku jabatan di lingkungan setempat, dalam hal ini Ketua RT dan Ketua RW. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ketaatannya sebagai seorang warga baru di lingkungan kampung Handayani Longkrang, RT 06 RW 15.

Baca Juga: Pamitan, Agus Subagiyo Bagi Resep Sukses Sejak Usia Muda, Kuncinya Mementingkan Orang Lain

Sebagai informasi, komplek pendopo kabupaten dan rumah jabatan Bupati Wonosobo memang masih berada di wilayah administratif Kampung Handayani Longkrang, Kelurahan Wonosobo Timur, Kecamatan Wonosobo.

Pada kedua agenda tersebut, Afif mengungkapkan permohonannya agar selama dirinya mengemban amanah sebagai bupati diberikan kelancaran, keselamatan, serta dijauhkan dari hal-hal yang membahayakan. Secara terang-terangan ia menegaskan ketidakinginannya terjerat korupsi selama masa jabatannya.

"Baru saja saya baca berita ada Kepala Daerah terkena OTT KPK, langsung mak tratab (kaget)," ujarnya.

Baca Juga: Pegawai Kedutaan Rusia dan Keluarganya ‘Mudik’ Pakai Kereta Dorong , Kabur dari Korea Utara

Politisi senior yang sudah cukup banyak makan asam garam saat berkarir sebagai legislator itu mengaku takut kalau sampai harus berurusan dengan hal-hal seperti itu. Afif tidak ingin dirinya maupun pejabat yang dipimpinnya terjerat Koupsi.

Bupati Afif ingin nantinya wartawan dapat menjalankan peran control secara lugas, termasuk ketika mesti menyampaikan kritik maupun saran terhadap pemerintahannya bersama Wakil Bupati, Muhammad Albar.

"Saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran, saya harapkan bisa terus kita jaga sehingga mungkin pertemuan dengan rekan-rekan wartawan ini bisa diagendakan secara lebih rutin, bisa sebulan sekali, tiga bulan sekali atau berapa waktu yang lebih tepat, agar slogan ‘Sesarengan Mbangun Wonosobo’ benar-benar bisa melibatkan seluruh komponen masyarakat," tandasnya.

Baca Juga: Senin Depan Bupati-Wakil Bupati Afif-Albar Bakal Datangi OPD, Janjikan Pendopo Sebagai 'Rumah Rakyat'

Sebagai Bupati, Afif juga mengaku sangat terbuka terhadap segala bentuk masukan maupun kritik, selama keduanya tersebut disampaikan secara proporsional. Namun diharapkan, dalam melakoni pekerjaan terus menjunjung nilai professionalitas tanpa pandang bulu.

"Teman-teman bisa meneladani cara menulis kritik pada Pak Darman, wartawan senior yang saya ingat dulu semasa saya masih Mahasiswa juga mengajarkan bagaimana menulis berita yang baik dan benar dengan kaidah 5W 1H," tutur Afif sembari mengenalkan wartawan senior Suara Merdeka, Sudarman.

Wartawan senior tersebut kini telah purnatugas sejak tahun 2014, namun sengaja diundang untuk turut hadir dalam acara santai tersebut. Hal itu mengingat wartawan-wartawan muda, diakui Afif memiliki kecepatan dalam penulisan berita sehingga dalam waktu sekejap sudah bisa membagikan informasi pada dunia

Baca Juga: Afif-Albar Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati, Langsung Bertugas Temui Masyarakat ‘Kulakan Masalah’

“Kita ini sekarang hidup di era Akuarium, dimana semuanya transparan. Karena informasi menyebar dalam hitungan bukan lagi hari atau jam, tapi detik. Jika ada informasi penting dan itu bisa menjauhkan kami dari hal buruk, mohon dibagikan, jangan sampai kami kejeglong (terperosok),” tuturnya.

Dalam hal pengalaman menulis hingga menyampaikan kritik terhadap pemerintah, ia berharap mereka tetap terus belajar kepada para seniornya, sehingga jangan sampai karena tulisan yang dihasilkannya justru menimbulkan polemik baru di masyarakat, apalagi hoax.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah