“Hari ini kita menebar 18 kantong benih ikan dan menyumbang beberapa jenis bibit pohon terutama Macadamia sebagai bentuk simbolisme bahwa pers peduli pada kelestarian lingkungan. Hal ini kami harapkan menjadi suatu ajakan bahwa pers punya tugas pendampingan sosial, selain kerja jurnalisme,” katanya.
Agenda peringatan HPN itu juga dihadiri perwakilan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, sekretaris Setiawan Hendra Kelana yang juga membuka kegiatan.
“Ini adalah era-nya media sosial. Semua orang sekarang pakai medsos dan ini tantangan untuk dunia pers. Juga momen Uuntuk bisa kritis sebagai pilar demokrasi. Tugas kita sebagai mitra untuk bersama-sama dengan pemerintah stake holder pemerintah ikut majukan pembangunan. Salah satunya dengan angkat potensi di sekitar kita,” tuturnya.
Hendra menyebut bahwa tanggungjawab para jurnalis adalah menghadirkan solusi agar daerah bisa berkembang. Agenda HPN Wonosobo dengan tanam pohon dan tebar benih ikan dinilai sebagai sebuah simbol tanggung jawab dalam kelestarian alam.
Agenda itu dihadiri Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Wakil Bupati Muhamad Albar beserta jajaran Forkompimda, Sekretaris Daerah dan belasan pejabat di lingkup Pemkab Wonosobo.
Menanggapi inisiatif para wartawan Wonosobo menggelar HPN di Telaga Bedakah, Bupati Afif Nurhidayat mengaku salut dan mengapresiasi, mengingat selama ini obyek wisata alam di Kertek itu belum terekspose maksimal.
“Saya berpesan wartawan harus kompak dan suarakan isu strategis dalam mendukung pembangunan wilayah Wonosobo. Sudah banyak wisatawan ke telaga Bedakah termasuk para public figure hingga wisatawan manca. Mari kita jaga keindahannya dengan tidak merusaknya,” pesan bupati Afif kepada para stakeholder.
Telaga Bedakah dilengkapi dengan pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Kembang, namun di beberapa wilayah ada penambangan galian tipe C yang cukup memperihatinkan.