Cegah Stunting, Bupati bakal Turun ke Desa-desa dan Minta Pengadilan Agama Soroti Penerbitan Surat Dispensasi

- 17 Juni 2021, 10:08 WIB
koordinasi Pokja Advokasi Daerah, penguatan strategi pencegahan dan penanganan stunting di Ruang Mangunkusumo Setda, Rabu 9 Juni 2021
koordinasi Pokja Advokasi Daerah, penguatan strategi pencegahan dan penanganan stunting di Ruang Mangunkusumo Setda, Rabu 9 Juni 2021 /dinas Kominfo Wonosobo

Baca Juga: Pencegahan Stunting Wonosobo Diperparah Pandemi Berkepanjangan, Butuh Alokasi Dana Desa dan Dukungan Swasta

Senada, Kepala BKKBN Jawa Tengah, drg Widwiono menyebut dengan adanya komitmen dari bupati Wonosobo, maka gerakan pencegahan dan penanganan stunting akan lebih cepat dan tepat mencapai sasaran.

Menurutnya, Kabupaten Wonosobo dinilai sudah cukup bagus dalam upaya menekan jumlah anak stuntin. Dengan adanya pemetaan desa-desa yang menjadi lokus stunting juga mempermudah sasaran prioritas, termasuk mengajak Pemerintah Desa untuk mengalokasikan anggaran Des dalam upaya pencegahan.

Hal itu ditanggapi Kepala Dinas PPKBP3A Wonosobo, Dyah yang menyebut akan mendayagunakan setiap potensi untuk menekan stunting. Mengingat pada 2020 lalu, peran dan partisipasi Desa untuk mencegah stunting melalui anggaran Dana Desa cukup besar, yaitu mencapai 5,2 Milyar Rupiah dari 15 Desa. Upaya itu juga melibatkan kader-kader TP PKK Desa Dan Duta Genre.

Baca Juga: Pengurus TP PKK Wonosobo Diminta Segera Turun Ke Lapangan, Optimalkan Pelayanan dan Pengabdian

“Desa-desa yang telah mengalokasikan Dana Desa di antaranya Surengede, Serang, Igirmranak, Sigedang, Tieng Dan Tambi di Kecamatan Kejajar, kemudian Kapencar dan Pagerejo Kecamatan Kertek, Desa Pulosaren, Ropoh, Kalipuru dan Rejosari Kecamatan Kepil, serta Kalialang Kalibawang, Slukatan Mojotengah Dan Tlogojati Kecamatan Wonosobo,” terangnya.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x