Di ketiga rumah sakit tersebut, jumlah pasien dirawat akibat terpapar COVID-19 disebutnya terus menurun hingga salah satu tenda darurat milik BPBD Kabupaten yang didirikan di halaman RSUD Setjonegoro untuk menampung lonjakan jumlah pasien sepanjang bulan Juli lalu, saat ini telah dibongkar.
“Pun demikian dengan indikator epidemiologi ataupun indikator PPKM Mikro, peta zonasi kita membaik, dengan tidak ada satupun wilayah yang masuk kategori zona merah,” lanjutnya.
Baca Juga: Pelaporan Data Pelayanan Rapid Test dan PCR Diminta Harian, Sekda Datangi Klinik dan Lab di Wonosobo
Semua indikator positif tersebut, menurut Jaelan selayaknya menjadi momentum untuk semua pihak terus bersemangat mengakhiri pandemi COVID-19, dengan menguatkan benteng imunitas diri dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan, menjalani vaksinasi dan saling mengingatkan agar tidak lagi muncul gelombang serangan berikutnya.
“Semangat kemerdekaan yang mengusung tema besar Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, harus mendorong kita semua untuk bergandengan tangan mencegah agar paparan COVID-19 tak lagi menyerang dan melemahkan setiap sendi kehidupan, mulai dari orang-orang terdekat kita, lingkungan sekitar hingga meluas ke seluruh Kabupaten Wonosobo,” pungkasnya.***