Baca Juga: BEM UI Tegaskan Undangan Aksi Besar-besaran 5 Juli 2021 yang Sempat Beredar adalah Hoax
Dari sisi sejarah, Kabupaten Wonosobo diakui Afif memiliki trauma tersendiri dengan adanya sejumlah investasi bodong yang pernah menjerat masyarakat Wonosobo.
Dengan adanya ajakan kolaborasi dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia itu, Afif meyakini bakal mampu meningkatkan kompetensi masyarakat, khususnya melalui literasi investasi pasar modal.
"Ini merupakan peluang yang tidak boleh kami lewatkan, apalagi di hari ini, setelah kondisi perekonomian terpuruk akibat pandemi Covid-19, investasi di pasar modal menjadi salah satu alternatif menarik yang mulai dicoba oleh warga," tegasnya.
Menyambut antusiasme Bupati, Kepala Kantor BEI Perwakilan Jakarta Marco Poetra Kawet membenarkan bahwa saat ini Satgas Investasi Indonesia telah merilis data terkait adanya kurang lebih 3200 investasi bodong yang berkembang di Indonesia.
"Penyebab terjebaknya masyarakat antara lain karena minimnya pengetahuan. Di sisi lain ketika ada tawaran untuk belajar, banyak orang merasa takut, tidak kenal dengan pasar modal atau bahkan merasa pasar modal tidak sesuai dengan rencana usahanya," beber Marco.
Senada, Ketua Program Studi Administrasi Keuangan dan Perbankan UI Dede Suryanto mengungkapkan, bahwa program Literasi Investasi Pasar Modal untuk Wonosobo akan bertujuan untuk Memberikan edukasi keuangan dan investasi yang aplikatif kepada masyarakat.
“Ini juga meningkatkan kecerdasan finansial dalam pengelolaan keuangan keluarga dan sektor UMKM, serta meningkatkan inklusi dan literasi investasi pasar modal dan mendorong usaha-usaha masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal,” tandasnya.***