Baca Juga: Gandeng Universitas Indonesia, Pemkab Wonosobo Siapkan Sekolah Pasar Modal
Karena itulah, Afif meminta agar fasilitasi SPM yang disediakan Pemkab Wonosobo dengan Universitas Indonesia dan juga didampingi PT Reliance Sekuritas dapat dimanfaatkan masyarakat, agar terhindar dari modus-modus investasi bodong maupun iming-iming pinjaman online ilegal yang saat ini tengah marak.
Senada dengan Bupati, Dede Suryanto dari program pendidikan vokasi keuangan UI menyebut sejumlah hal penting dalam mengelola investasi masih banyak yang belum diketahui publik.
“Bahkan sebagian besar masyarakat belum mampu menentukan tujuan berinvestasi selain sekedar ingin cepat meraih keuntungan finansial dalam tempo cepat,” katanya.
Hal itulah yang menurut pria kelahiran Majalengka tersebut, kemudian membuat masyarakat salah dalam mengambil instrumen investasi dan jatuh dalam kerugian finansial.
Baca Juga: Tahun 2022 Wonosobo Prioritaskan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Di Desa
Melalui sekolah pasar modal, Dede menyebut setiap peserta tidak hanya dikenalkan dengan instrumen aman investasi, melainkan juga akan diberikan pemahaman lain tentang bagaimana seluk beluk pengelolaan keuangan, sehingga terwujud kecerdasan finansial yang berujung pada kesejahteraan hidup.
“Seri kegiatan dalam sekolah pasar modal ini, kedepan juga aka nada penguatan sektor UMKM, sehingga terwujud UMKM yang tangguh, sampai juga pada klinik saham Online yang menyediakan kesempatan bagi siapa saja peserta SPM yang ingin berkonsultasi perihal dunia investasi, trading, saham dan lainnya,” terang Dede.
Respon dari para pelaku usaha yang tergabung dalam HIPMI Wonosobo untuk mengikuti SPM, diakui Dede luar biasa, karena nantinya keikusertaan mereka bakal sangat bermanfaat dalam upaya penguatan usaha dan upaya menciptakan kondisi keuangan usaha yang lebih sehat.
Baca Juga: 180 Relawan Siaga Bencana Wonosobo Ikuti Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana