“Contoh konkret adalah kami saat ini telah memiliki data akurat jumlah warga yang masuk kategori membutuhkan bantuan sosial, sehingga ketika dibutuhkan untuk sasaran alokasi bantuan dari pemerintah, tidak lagi mengalami kesulitan berarti,” imbuh Subadi.
Adanya pendampingan dari BPS Kabupaten Wonosobo, diakui Subadi juga sangat membantu pihaknya untuk terus memutakhirkan data-data terkait kependudukan maupun potensi-potensi desa yang terkenal dengan Seni Bundengan itu, agar kedepan proses pembangunan menuju kemajuan dan kesejahteraan warga masyarakat lebih terarah.
“Prinsip kami, Datane Apik Apa Wae Tinggal Klik dan dengan Data Berkualitas Permasalahan Tuntas akan terus kami jaga demi meningkatkan kualitas pembangunan Desa Maduretno,” tandasnya.
Baca Juga: Tahun 2022 Wonosobo Prioritaskan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Di Desa
Kepala BPS Kabupaten Wonosobo, Didik Nur Setyo Hadi yang turut mendampingi rombongan ke Maduretno menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk menularkan kiprah sukses Desa Cantik ke banyak desa lainnya di Kabupaten Wonosobo.
“Karena seperti yang Pak Subadi sampaikan, Data Berkualitas adalah kunci untuk menuntaskan permasalahan, dan juga penguatan data memang menjadi arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia,” tegas Didik.
Adanya kunjungan studi komparasi kolega jauhnya dari BPS Batola, diakui Didik akan semakin menguatkan semangat jajarannya untuk mewujudkan hal tersebut.***