Petani asal Dieng Puji Widodo 10 Tahun Bangun Hanggar Kompos, Ajak Petani Berbakti pada Tanah

- 4 November 2021, 22:58 WIB
Pengembang Hanggar Kompos Puji Widodobersama eks pimpinan Batan, Anhar Riza Antariksawan ketika pertemuan Business Matching, 31 Oktober 2021
Pengembang Hanggar Kompos Puji Widodobersama eks pimpinan Batan, Anhar Riza Antariksawan ketika pertemuan Business Matching, 31 Oktober 2021 /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

“Belum lama ini kami mendapat pendampingan dari BRIN – Batan lewat program business matching dan kami dibantu IMR (Inoculant Microba Rhizosfer) untuk digunakan dalam pupuk kami,” tuturnya.

Diungkap Puji yang pada 2008 banting setir dari petani kentang tersebut, bahwa dengan memanfaatkan IMR ternyata bisa dihasilkan benih yang lebih bagus ketika diaplikasikan pada komposnya sebagai soil block.

Bahkan hasil nyatanya bisa dilihat di beberapa kawasan pertanian yang kini telah ditetapkan menjadi food estate di Wonosobo yakni di desa Lamuk kecamatan Kalikajar.

Baca Juga: Ini Pesan Penting Cicit Syekh Abdul Qadir Al Jailani yang Berkunjung ke Wonosobo, Menyapa Pedagang

“Kualitas hasil panen seperti jagung manis hingga cabai berhasil dan membaik bahkan untuk cabai merah sudah digunakan tiga kali penggunaan,” imbuhnya.

Sementara itu, kompos yang dikembangkan Puji berasal dari limbah media tanam jamur kancing yang ada di Batur Dieng, yakni dari perusahaan Nation Champignon. per bulan 200 ton limbah jamur kancing.

Dalam setahun Puji memproyeksikan untuk bisa menghasilkan 600 ton pupuk kompos dan telah disepakati penggunaannya untuk optimasi di beberapa kelompok tani dan dijual secara komersial hingga ke luar provinsi Jateng.

Baca Juga: Dalam Sehari Terjadi Banjir, Longsor dan Kebakaran di Wilayah Wonosobo, Kerugian Capai Ratusan Juta

“Arahnya Hanggar Kompos ini sebenarnya hulu ke hilir sampai produk hasil tani organik, seperti kentang yang hingga hari ini menjadi alasan rusaknya tanah di dieng. Orientasinya mari wariskan kesuburan tanah untuk generasi berikutnya. Kompos kami sudah dilirik Taiwan dan ada cita-cita untuk mengirim ke sana. Mari beralih ke pupuk dan produk organik go organic or die,” pesan Puji Widodo.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah