“Saya menghimbau kepada masyarajat Wonosobo untuk bersabar dan tidak terlalu panik berlebihan sehingga melakukan pembelian secara berlebih atau yang biasanya dikenal dengan istilah panic buying,” tegas Andang.
Kenaikan harga itu disebut Andang sebagai konsekuensi dari pasar internasional yang berkaitan erat dengan harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit yang melonjak selama beberapa waktu ke belakang.
Baca Juga: Bupati Wonosobo Teken MoU Pengelolaan dan Pengamanan Aset untuk Wujudkan Ekonomi Hijau
Selain itu adanya penurunan bahan baku dari dalam negeri yang diprediksi hanya mencapai 47 juta ton dari target 49 ton. Terlebih, harga produsen minyak goreng Indonesia masih bergantung pada harga CPO dunia, dimana saat ini seluruh harga CPO global melonjak.***