Bahkan demi mendapatkan uang tersebut, Dani menggunakan nama beberapa orang terdekatnya karena namanya sudah terlampau banyak tersebar di berbagai lembaga peminjam uang.
Karena banyaknya utang yang ia miliki, Dani sampai dikenal oleh rekan-rekan seperjuangannya sebagai pemilik utang terbesar di komunitasnya.
Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional 2021, Forum Pemuda Wonosobo Sebut Santri Harus Bisa Jadi Pengusaha
Berkali-kali ia diperingatkan oleh istrinya mengenai bisnisnya yang tidak berkah namun alih-alih berhenti, ia justru kerap membujuk istrinya untuk menandatangani nota utang untuk memperbesar koperasinya.
"Yang paling sulit bukan bagaimana membayar utang, tapi bagaimana agar setelah utang tidak utang lagi," tandas Dani.
Dani mengaku bahwa pinjaman berjumlah miliaran rupiah itu tak dipungkiri membuatnya was-was dan tidak bisa hidup dengan tenang karena selalu dibayang-bayangi oleh tagihan dan cicilan.
Baca Juga: Para Calon Pengusaha, Jangan Remehkan Beberapa Hal Ini Saat Akan Memulai Bisnis!
"Utang riba bisa membuat salat Maghrib yang tiga rakaat menjadi dua rakaat," ungkap Dani mengutip sambutan dari salah satu tamunya di acara tersebut.
Hingga suatu saat Dani mendapat informasi dari istrinya bahwa ternyata ada bisnis tanpa riba.
Berbekal informasi dari banyak sumber, Dani akhirnya mendatangi sebuah acara yang cukup menampar batinnya tentang riba dan iapun berniat untuk lepas dari bisnis yang saat itu dijalaninya.