Dalam usahanya berhenti berbisnis di jalur yang menurutnya kurang baik itu, ia justru sempat diundang ke beberapa kota untuk menjadi pembicara di acara yang justru bertema "betapa mudahnya berhutang/mengajukan pinjaman di bank".
Sadar bahwa berada di lingkaran utang bukanlah hal yang menyenangkan, Dani berusa memberikan perspektif berbeda bagi para calon penghutang agar kemudiian mengurungkan niatnya.
Tak hanya bicara lewat seminar, siapapun yang datang padanya untuk bertanya soal bagaimana cara mudah agar pinjaman di bank bisa cepat cair akan diminta untuk lebih berusaha mencari sumber pendapatan lain demi menghindari utang.
Tahun 2015, saat usianya 37 tahun ia akhirnya bertemu dengan rekan-rekan IIBF yang memiliki ketertarikan di bidang yang sama, yaitu bisnis dengan jalan yang menurutnya aman dari riba.
Setelah bergabung dengan forum tersebut, Dani mulai mempertimbangkan pendapat istrinya yang memintanya untuk menghentikan bisnis lembaga keuangannya dan memulai bisnis baru yang lebih berkah.
Setelah melalui pertimbangan yang cukup rumit, koperasi simpan pinjam Dani Maniso yang terbilang cukup besar di Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga akhirnya disetop.
Baca Juga: Pengusaha Tinggalkan Omzet Rp700 Juta Lalu Jualan Sayur, Yogi dan Yonarista Mampu Hidupi 40 Karyawan
Utang terus berjalan sementara pinjaman yang ia gelontorkan pada nasabah koperasinya tidak kembali sehingga ia harus menanggung utang modal usaha koperasinya sendiri.