Untuk tetap bisa menghidupi keluarganya, Dani memulai bisnis barunya sebagai penjual bensin eceran.
Dalam usaha mengembalikan stabilitas ekonominya, ia mencoba untuk membuat formulasi alat untuk menjual bahan bakar yang lebih mudah dioperasikan bersama dengan relasinya.
Baca Juga: Mengejutkan! Inilah 5 Negara dengan Utang Luar Negeri Terbanyak, China Ada di Peringkat Pertama
Berbekal kepercayaan terhadap rezeki dari Tuhan, dan setelah dipertemukan dengan banyak orang baik di sepanjang perjalanannya, Dani akhirnya merintis bisnis POM mini pertama di Wonosobo.
Sukses dengan bisnis POM mininya, Dani juga mulai membuka diri pada peluang bisnis baru, yaitu jual beli properti.
Jual beli properti mampu membantu Dani mengurangi beban utangnya, namun itu belum cukup.
Baca Juga: VIRAL! Media Asing Sebut Utang Indonesia ke China sebagai Jebakan Tersembunyi
"Saya juga sempat tergoda untuk beli mobil, ini dan itu sebelum utang saya lunas, namun istri meyakinkan bahwa jika sudah waktunya memiliki, pasti mampu membeli (tanpa harus berutang)," kenang Dani.
Hingga saatnya pandemi covid-19 datang, Dani melihat banyak korban meninggal yang membuatnya takut jika ia meninggal, ia akan masih memiliki utang.
Enam bulan pandemi covid-19 berjalan Dani melepas banyak aset propertinya untuk segera melunasi utangnya yang masih tersisa Rp 1,7 miliar.