Luasan Lahan Kritis Di Wonosobo Mencapai 36.000 Hektar

- 21 September 2022, 20:07 WIB
peningkatan kapasitas kemampuan pembibitan bagi organisasi masyarakat dan komunitas di Arboretum Kalianget, Selasa 20 September 2022.
peningkatan kapasitas kemampuan pembibitan bagi organisasi masyarakat dan komunitas di Arboretum Kalianget, Selasa 20 September 2022. /Bag Prokompim kab Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Luasan lahan kritis di kabupaten Wonosobo mencapai sekitar 36.000 hektar, dan masuk kondisi memprihatinkan.

Diungkapkan Wakil Bupati Wonosobo M Albar, atas adanya hal itu, sudah sepatutnya jika kita mengupayakan untuk mengembalikan kesuburan dan produktivitas lahan demi generasi penerus kita dimasa depan.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Wonosobo, saat membuka peningkatan kapasitas kemampuan pembibitan bagi organisasi masyarakat dan komunitas di Arboretum Kalianget, Selasa 20 September 2022.

Disebut Gus Albar, Wonosobo sebagai hulu beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti Serayu, Bogowonto, dan Luk Ulo, menempati posisi strategis sebagai penyangga ketersediaan sumber daya air bagi kabupaten-kabupaten di sekitarnya.

Baca Juga: ISMI Wonosobo Diproyeksi Mampu Tumbuhkan Kekuatan Ekonomi Baru

“Oleh karena itu, kelestarian alam patut menjadi prioritas dan perhatikan, untuk memastikan kelestarian sumber air dan ekosistem di sekitarnya. Apalagi mengingat lahan kritis di Wonosobo yang pada tahun 2020 sudah mencapai luas 36.482,85 hektar, yang terbagi dalam kawasan hutan lindung seluas 2.362,32 hektar, dan di luar kawasan hutan lindung seluas 34.120,53 hektar,” ungkap Wabup.

Albar juga menyampaikan keberadaan lahan kritis akan menyebabkan terganggunya fungsi lahan sebagai media pengatur tata air, perlindungan banjir, dan sedimentasi di wilayah hilir. Lahan kritis juga berdampak pada penurunan fungsi konservasi, fungsi produksi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

“Keberadaan lahan kritis yang menjadi ancaman bagi keberlangsungan banyak aspek, hendaknya kita dapat menjadikan pemulihan lahan sebagai pilihan prioritas. Dan penanaman pohon merupakan sebuah langkah yang baik untuk mengawali upaya pemulihan lahan, sehingga pemilihan bibit yang cocok dengan karakteristik lahan menjadi penting,” jelas Albar.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Kunjungi BPS Pusat, Masih Kabupaten Termiskin kedua se Jawa Tengah

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x