WASPADA! Peningkatan Status Gunung Api Dieng dari Normal Menjadi Waspada

- 14 Januari 2023, 19:45 WIB
Peningkatan aktivitas di sekitar Kawah Sileri dan sebagainya yang masih berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng membuat BPBD Wonosobo, Jawa Tengah, menaikkan status kewaspadaan.
Peningkatan aktivitas di sekitar Kawah Sileri dan sebagainya yang masih berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng membuat BPBD Wonosobo, Jawa Tengah, menaikkan status kewaspadaan. /Kabar Wonosobo/Nofa Dwi Saputra/

 

KABAR WONOSOBO – Pada Sabtu, 14 Januari 2023, BPBD Wonosobo mendapat surat edaran berupa informasi peningkatan status waspada Gunung Api Dieng.

Surat edaran itu berdasarkan evaluasi dari aktivitas Gunung Api Dieng hingga tanggal 13 Januari 2023.

Kawasan Dataran Tinggi Dieng sendiri merupakan suatu komplek gunung api aktif tipe –A yang melingkupi wilayah Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, dan Batang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Wajib Dikunjungi! Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Wonosobo

Selama kurun 20 tahun terakhir terjadi peningkatan aktivitas dari Kawah Sileri dan Kawah Timbang pada tanggal 23 Mei 2011 dan mengalami peningkatan kembali pada tanggal 27 Maret 2013.

Akibatnya, kawah ini mengeluarkan gas CO2 dengan konsentrasi berbahaya sejauh maksimum 2 km ke arah selatan dengan tinggi mencapai 500 meter.

Kemudian pada tanggal 29 April 2021 terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri yang berupa matrial lumpur dengan radius kurang dari 500 meter.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Golden Sunrise di Wonosobo, Tidak Hanya Bukit Sikunir!

Walaupun begitu, tidak ada peningkatan konsentrasi gas-gas vulkanik seperti CO2, CO, H2s Maupun SO2.

Aktivitas lain berupa erupsi freatik juga terjadi di Kawah Siglagah pada tanggal 30 JUli 2021.

Erupsi tersebut mengakibatkan semburan lumpur dengan radius 10 meter, dengan material berupa lumpur disertai dentuman hingga jarak 100 meter.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Golden Sunrise di Wonosobo, Tidak Hanya Bukit Sikunir!

Kemudian pada tanggal 1 Januari 2023 – 7 Januari 2023 telah terjadi gempa tektonik lokal sebanyak 14 kali dengan amplitudo 8-42.7 mm, S-P 0.52-1.8 detik, dengan kisaran waktu gempa sebanyak 7.3-15.2 detik dan 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 40.1 mm, S-P 15 detik dengan kisaran waktu 108 detik.

Gempa juga tercatat pada tanggal 8 Januari sampai 13 Januari 2023 dengan catatan 6 kali gempa vulkanik dengan amplitudo 13.4-42.7 mm, S-P 0.85-1.2 detik dan lama gempa 6.4-13. 2 detik.

Selain itu juga terjadi gempa tektonik lokal sebanyak 170 kali dengan amplitudo 5.3-42.7 mm, S-P 0.4-5 detik dengan lama gempa 5.87-22.5 detik. Setelah itu ada 2 kali gempa Terasa dengan skala I hingga II MMI dengan amplitudo 42.7 mm, S-P tidak teramati dengan durasi waktu gempa 25.5-38.3 detik.

Baca Juga: Polres Wonosobo Gelar Doa Bersama Awal Tahun, Introspeksi dan Persiapkan Kinerja Terbaik

Kemudian terjadi lima kali gempa jauh dengan lama sekitar 23-449. Detik.

Berdasarkan dari aktivitas vulkanik gunung Dieng tersebut dapat diindikasikan terjadinya ‘rekahan’ di bawah permukaan tanah.

Selain itu juga terjadinya peningkatan gas CO2 di kawah Timbang pada kurun waktu 1 Januari 2023 sampai dengan 13 januari 2023.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa 3,5 M Landa Wonosobo-Dieng dan Sekitarnya

Kemudian dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas Gunung Dieng dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

Kenaikan level tersebut terhitung sejak tanggal 13 Januari 2023 pukul 23.00 WIB.

Kenaikan level tersebut berdasarkan dengan rekomendasi yang telah disesuaikan dengan potensi dan bahaya terkini, selain itu juga dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa 3,5 M Landa Wonosobo-Dieng dan Sekitarnya

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wahid mengimbau kepada masyarakat ataupun wisatawan agar tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 km dari bibir kawah.

Selain itu juga masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang dan waspada jika melakukan pengalihan tanah.

Hal itu disebabkan karena di sekitar Kawah Timbang dapat berpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya.

Baca Juga: Arboretum Kalianget Jadi Wahana Wisata Edukasi Baru di Wonosobo, Simpan Ratusan Spesies Langka

Masyarakat juga dianjurkan untuk tidak memasuki kawah-kawah yang berada di komplek wisata Dieng.

Karena dapat berpotensi terjadinya erupsi freatik berupa semburan lumpur atau material.

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: BPBD Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x