Wonosobo Percontohan Food Estate, Jadi Rujukan Study Komparatif Kabupaten Barito Selatan

- 21 Juli 2023, 19:34 WIB
Kabupaten Barito Selatan mengadakan studi komparatif Food Estate dan Pengelolaan sampah di Wonosobo pada Jum’at, 21 Juli 2023, di Ruang Perundingan Pendopo Bupati.
Kabupaten Barito Selatan mengadakan studi komparatif Food Estate dan Pengelolaan sampah di Wonosobo pada Jum’at, 21 Juli 2023, di Ruang Perundingan Pendopo Bupati. /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Wonosobo menjadi salah satu percontohan untuk food estate dimana Presiden Indonesia sendiri berkenan melakukan pencanangan program food estate di Desa Lamuk Kecamatan Kalikajar. 

Mengingat lewat program itu, Wonosobo cukup baik dan berhasil dalam program Food Estate dan Pengolahan Sampah. Maka, lewat capaian itu, Kabupaten Barito Selatan mengadakan studi komparatif pada Jum’at, 21 Juli 2023, di Ruang Perundingan Pendopo Bupati.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyebut bahwa terkait sampah masih menjadi fokus dominan di semua kabupaten/kota manapun, karena tata kelola penanganan sampah butuh kesadaran masyarakat secara langsung meski butuh waktu lama untuk membangun kesadaran yang tumbuh dari lingkungan.
 
“Terimakasih atas kunjungannya melihat dari dekat program kegiatan khususnya pengolahan sampah di kabupaten Wonosobo dan food estate. Kalau food estate alhamdulilah sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya prodak hasil pertanian,” ungkap Afif.
 
Lebih lanjut, persoalan sampah menjadi permasalahan yang cukup mendasar, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara baik dan terpadu agar memberikan dampak dan manfaat kepada masyarakat, baik segi kesehatan, ekonomi maupun dampak lingkungan.
 
 
“Jadi ibu-ibu PKK di Prajuritan Bawah begitu gesit meliat sampah kok berserakan mereka kumpulkan di bank sampah, kemudian mereka pilah mana yang bermanfaat mana yang bisa didaur ulang. Luar biasa dan ini sudah menjadi tempat edukasi, namun mereplikasi ke wilayah-wilayah lain tidak gampang kok tapi paling tidak ini spiritnya dengan kehadiran mas dedi dari Barsel akan menjadikan penyemangat dari temen-temen agar di wilayah lain kita bisa dijadikan contoh di prajurit ini,” imbuh Afif.
 
Bupati berharap kunjungan kerja terserbut memberikan dampak positif untuk kedua wilayah. Edukasi kepada petani bisa memberikan pengetahuan tambahan mengenai food estate. Adapun tata kelola penanganan sampah akan mengedukasi masyarakat secara umum pentingnya kesadaran terhadap lingkungan masing-masing.
 
Jelas Afif, Kabupaten Wonosobo dipilih oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2021 menjadi wilayah percontohan program food estate hortikultura, sebuah program budidaya tanaman hortikultura dengan konsep pertanian sebagai sistem industrial berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, modal, organisasi dan manajemen modern.
 
“Food Estate Kabupaten Wonosobo merupakan program prioritas yang mengembangkan Kentang, Bawang Merah, Bawang Putih dan cabai, terbukti cabai dari Wonosobo mampu membantu menstabilisasi harga cabai Nasional pada tahun 2022 yang lalu,” ujarnya.
 
Sementara itu, PJ Bupati Barito Selatan Deddy Winarwan menyebut dengan kunjungan ini diharapkan dapat membawa kemajuan perekonomian bagi para petani di Barito Selatan, dengan saling berbagi strategi dalam pengembangan potensi yang ada diwilayah masing-masing.
 
Pasalnya, keberhasilan program Food Estate memerlukan sinergitas program antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan masyarakat, termasuk didalamnya kerjasama antar daerah.
 
“Inovasi kebijakan yang akan kami pelajari di Kabupaten Wonosobo adalah Bank sampah yang mengelola sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk itu kami akan berkunjung dan meninjau Bank sampah “Berkah Mulia” di Desa Wulungsari Kecamatan Selomorto yang telah dinobatkan sebagai Bank sampah Terinovatif dan Inspiratif oleh Pemkab Wonosobo tahun 2021,” ungkap Deddy.
 
Melalui kunjungan ini, ungkap Dedy, selain akan menambah wawasan terkait pengolahan sampah dan pertani, diharapkan juga akan mempereat jalinan silaturahmi antara dua daerah, dan tentunya ke depan tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan kerjasama lebih lanjut.
 
"Tentu saja ini akan kami bungkus nanti dengan kerjasama antar daerah, jadi hari ini baru permulaan dan nantinya kita akan melakukan pembahasan mendalam untuk mewujudkan kerjasama tersebut. Dimana esensi dari kerjasama antar daerah yang pertama adalah untuk efisiensi dan efiektifitas pelayanan publik dan yang kedua saling menguntungkan antar daerah dan mudah-mudahan ini bisa menjadi dampak yang baik dan positif bagi masyarakat di kedua wilayah," pungkas Deddy.

 

Pada kesempatan itu, Afif Nurhidayat juga menyampaikan dinamika yang sering terjadi di sektor pertanian.

"Ketika harga panen naik, biasanya yang beli banyak kalau harganya turun tidak ada yang beli. Dengan adanya Food Estate ini merupakan sebuah kepastian karena ada offtaker yang menampung pasca panen kemudian offtaker yang ditunjuk oleh kementrian dapat menyesuaikan pasar sehingga berapapun harganya, kalau harga tinggi apalagi kalau harga rendah semua hasilnya dapat tertampung. Sehingga petani merasakan rasa yang aman dan nyaman", ungkap Bupati.

Baca Juga: Pegiat Bank Sampah dan Petugas Kebersihan Diajak Bahas Best Practise Pengelolaan Sampah Wonosobo

Sementara terkait pengelolaan sampah, Pemkab Wonosobo bersama jajaran perangkat daerah pengampu terus berupaya secara optimal dalam pengelolaannya. Walaupun menurut Bupati masih belum bisa dikatakan sepenuhnya berhasil secara permanen, namun upaya terus dilakukan.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x