Network
KABAR WONOSOBO - Potensi pertanian Wonosobo di bidang tanaman buah masih sangat potensial dan bisa menembus pasar ekspor. Hal itu disampaikan Bidang bud hortikultura Dispaperkan Wonosobo, Etika Hayati ketika Bimtek Peningkatan produktifitas tanaman buah dengan mengintensifikasikan Pengendalian OPT di Surya Asia, 4 Agustus 2023. Agenda itu bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP Vita Ervina dan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
"Komoditas buah di Wonosobo sudah bisa dilihat di beberapa program seperti kampung alpukat, pisang, dan salak. Dari pusat dan dinas ada fasilitasi pusat bibit hingga penanaman dan Sarana produksi pertanian (saprodi)," tuturnya.
Untuk wilayah penanaman ada di kecamatan Garung, Kalikajar, Kertek, dan Watumalang dengan komoditas buah alpukat. Sedangkan untuk salak ada Watumalang, Sukoharjo dan salak sudah diolah jadi keripik dengan metode vacum frier.
Baca Juga: 80 Petani Pangan Wonosobo Dilatih Pembuatan Elisitor Biosaka Bersama Vita Ervina dan Kementan
"Dengan dibuat produk itu, nilai ekonomisnya lebih tinggi. Ada pisang Raja Bulu yang sedang banyak diminati. Begitu juga dengan buah indikasi geografis wonosobo seperti Carica dan Kemar sebagai ciri khas," imbuhnya.
Sementara itu disebut Vita Ervina bahwa dengan menanam buah, keuntungan bagi petani lebih banyak dibandingkan dengan tanaman semusim yang harganya fluktuatif.
"Tanaman tahunan seperti alpukat bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi. Lewat bimtek seperti ini ada pembinaan untuk tingkatkan kapasitas petani tanaman buah bagi kelompok yang juga banyak permintaan untuk dukungan langsung petani di Wonosobo," tuturnya.
Vita menyebut bahwa bidang tersebut sudah menjadi salah satu program bersama kementan dan sejak awal menjabat di DPR RI.
