Amerika Serikat Diprediksi Gagal Bayar Utang, 6 Juta Orang Terancam Jadi Pengangguran Baru

30 September 2021, 10:36 WIB
ilustrasi Pengangguran yang bertambah jika Amerika Serikat gagal bayar utang /www.thenewfederalist.eu

 

KABAR WONOSOBO – Meskipun dikenal sebagai negara adidaya, Amerika Serikat juga ternyata memiliki banyak utang.

Utang Amerika Serikat yang jumlahnya fantastis itu dijadwalkan akan jatuh tempo pada 20 Oktober 2021.

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka kehabisan uang untuk membayar utangnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Peringati 20 Tahun Serangan Teroris 11 September di Gedung WTC yang Tewaskan 3.000 Orang

Berdasarkan sumber yang dikutip Kabar Wonosobo dari Statista bahwa hingga Agustus 2021, utang Amerika Serikat telah mencapai US$ 28,4 triliun atau setara Rp 404 kuadriliun

Menurut Kepala Ekonom  Moody's Analytics, Mark Zandi menyebutkan bahwa Amerika Serikat akan mengalami bencana ekonomi jika pemerintah tak mampu membayar utangnya.

Bila Amerika Serikat gagal melunasi utangnya, ekonomi AS yang sedang berusaha untuk pulih akan memasuki jurang resesi yang lebih mengerikan.

 Baca Juga: Amerika Serikat Akan Cabut Larangan Bepergian Melalui Penerbangan Internasional Mulai November Mendatang

Berbagai spekulasi buruk muncul berkenaan dengan kegagalan AS untuk membayarkan utangnya, yaitu kemungkinan angka pengangguran naik hingga  6 juta orang, kenaikan suku bunga, biaya kredit mobil dan rumah pun juga ikut naik.

Selain itu, jika AS gagal melunasi utangnya, pasar keuangannya akan hancur dan harga saham juga akan terganggu.

Lebih daripada itu, kekayaan masyarakat AS pun akan berkurang secara akumulatif hingga US$15 triliun atau sekitar Rp214,7 kuadriliun.

Baca Juga: Amerika Serikat, Inggris dan Australia bentuk Geng Kerja Sama Baru Bernama AUKUS. Untuk Lawan China?

Untuk mengatasi permasalahan utangnya, Menteri Keuangan AS mengklaim sudah meminta Kongres agar menaikkan batas utang negara Paman Sam itu.

Namun usulan itu ditolak oleh Partai Republik menolaknya karena khawatir hal itu akan membebani keuangan negara.

Zandi mengungkapkan, meskipun ada kekhawatiran bahwa AS akan gagal membayar utangnya, namun pasar keuangan belum mengalami goncangan karena pasar masih yakin bahwa kongres akan mampu mengatasi permasalahan tersebut.

 Baca Juga: VOC Berdiri 20 Maret 1602, Perusahaan Multinasional Pertama di Dunia yang Bangkrut dengan Utang 137 Gulden

"Ini ironis, investor sangat optimis, pemangku kebijakan juga tidak khawatir dan percaya diri. Tapi ini akan menjadi kesalahan yang membahayakan," jelas Zandi.

Zandi melanjutkan, jika Kongres AS tidak menaikkan batas utang, anggaran negara akan dipangkas besar-besaran, salah satu yang terdampak adalah jaminan sosial.

Lebih dari itu, pemerintah Amerika Serikat juga terancam shutdown atau ditutup sementara karena kehabisan anggaran untuk menjalankan negara.

Baca Juga: Rugi Bermain Saham 120 Juta Rupiah dan Terjerat Utang, Pria di China Melompat ke Tungku Peleburan Besi

Jika hal itu terjadi, itu akan menjadi pengalaman pertama bagi Amerika Serikat untuk mengalami gagal bayar atau default dalam sejarah.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler