Mengenal Pesugihan Kandang Bubrah, Apa Saja Ciri dan Syarat Melakukannya?

23 Mei 2023, 19:48 WIB
Ilustrasi terkait misteri dibalik Pesugihan Kandang Bubrah. /Tangkapan layar /YouTube Larasati Channel

KABAR WONOSOBO — Sebagai negara yang mayoritas penduduknya memiliki taraf ekonomi menengah ke bawah, ritual pesugihan masih marak dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin meraih kekayaan secara instan bahkan hingga saat ini.

Pesugihan sendiri merupakan praktik aliran sesat untuk memperkaya diri secara instan dan dipercaya memiliki perjanjian khusus dengan makhluk halus yang seringkali meminta tumbal.

Masing-masing pesugihan memiliki cara, ciri dan syarat yang berbeda dengan tingkat kesulitannya masing-masing sehingga pengorbanan yang dibutuhkan untuk menjalankan pesugihan itupun berbeda-beda.

Baca Juga: 5 Ciri Seseorang Dijadikan Tumbal Pesugihan, Berujung pada Kematian Tak Wajar

Di antara berbagai macam ilmu pesugihan, salah satunya dikenal dengan sebutan Pesugihan Kandang Bubrah yang bertujuan menambah kekayaan, kekuatan hingga kesaktian.

“Kandang Bubrah” sendiri secara harfiah memiliki arti rumah yang berantakan. Sesuai dengan namanya, ritual ini mensyaratkan pelakunya untuk menjadikan rumah berantakan dan harus selalu dalam kondisi renovasi dengan berbagai tambahan dan bongkaran.

Untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai pesugihan Kandang Bubrah, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi untuk melakukan praktik ini:

Baca Juga: 5 Ciri Rumah Pelaku Pesugihan, Dapat Dilihat dan Dirasakan Auranya

1. Wajib memiliki rumah sendiri

Rumah sendiri merupakan syarat utama untuk pesugihan Kandang Bubrah. Pelaku tidak boleh melakukan renovasi atas rumah kontrakan atau rumah orang lain.

2. Wajib renovasi rumah secara rutin

Konon, secara spiritual, rumah yang selalu direnovasi akan selaras dengan batin. Renovasi yang dimaksud juga bukan renovasi besar. Lebih ke kegiatan mengecat ulang, ganti keramik atau pintu. Yang jelas, perbaikan rumah harus dilakukan secara rutin menuruti waktu tertentu.

3. Melakukan puasa weton

Pelaku pesugihan diwajibkan untuk melakukan puasa weton setiap enam bulan sekali agar tingkat energi spiritualnya selalu terjaga dan tidak menurun.

Baca Juga: 5 Praktik Pesugihan yang Kerap Ditemui di Indonesia, Tumbalnya dari Hewan hingga Manusia

Banyak yang tertarik melakukan pesugihan Kandang Bubrah karena ritualnya tidak rumit dan dipercaya tidak memerlukan tumbal. Namun, sesungguhnya, jenis pesugihan ini pun ada dua macam, yaitu dengan ilmu putih dan ilmu hitam. 

Dengan ilmu putih, pelaku mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuannya. Sedangkan pelaku yang memilih melakukannya dengan ilmu hitam bisa mendapatkan tujuannya dalam waktu sangat cepat, namun yang semacam ini biasanya dilakukan dengan bantuan jin dan membutuhkan tumbal.

Sesungguhnya, banyak cara lain yang untuk meningkatkan kekayaan dan rejeki. Dengan bekerja keras secara halal dan bersedekah, niscaya akan dibukakan pintu-pintu rejeki yang berkali lipat lebih baik dan hidup dapat dijalani dengan lebih tenang.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Visionari

Tags

Terkini

Terpopuler