Mengenal Bundengan, Alat Musik Tradisional Wonosobo yang Telah Mendunia

30 Mei 2023, 12:14 WIB
Bundengan, alat musik tradisional khas Wonosobo /Agna Didi Saputra/Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan kekayaan alam, kultur maupun budaya. Dengan kekayaan yang dimilikinya, Indonesia memiliki beragam kreatifitas yang hadir ditengah-tengah masyarakat.

Keberagam tersebut menghasilkan produk-produk budaya yang kaya akan nilai kesenian, sebagai contoh, salah satu hasil produk dari keseniannya ialah seni musik.

Indonesia memiliki banyak sekali alat musik yang tersebar di penjuru Nusantara, mulai dari Sabang sampai Merauke. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sangatlah kaya akan keberagaman, tak terkecuali di Wonosobo.

Baca Juga: Bundengan dan Topeng Lengger Wonosobo Tampil di Borsang Umbrella Festival Chiang Mai Thailand

Wonosobo sendiri dikenal dengan masyarakatnya yang tinggal di lereng gunung dengan tanah yang subur sehingga menjadikannya lahan yang cocok untuk bercocok tanam.

Dalam sektor pertanian, selain petani dan komoditas utama yang ditanam, hadir pula elemen-elemen pelengkap yang terdapat di dalamnya, seperti contohnya bebek dan penggembalanya.

Bersamaan dengan tradisi menggembala bebek atau itik, hadirlah alat musik yang tercipta sebagai sarana pelipur lara para penggembala bebek yang sedang menggembala bebek-bebeknya.

Baca Juga: Desa Cantik Maduretno Kalikajar Jadi Rujukan Belajar BPS Barito Kuala, Punya Warisan Budaya Bundengan

Alat musik yang bisa menemani para penggembala menghabiskan waktu ketika sedang menggembala, yakni alat musik yang unik bernama Bundengan.

SEJARAH BUNDENGAN

Bundengan atau kowangan adalah alat musik tradisional yang berasal dari Wonosobo. Bundengan atau kowangan ini dikenal secara luas sebagai caping para penggembala saat menggembala itiknya yang awalnya berfungsi sebagai pelindung dari cuaca panas dan hujan.

Pada mulanya, masyarakat di Wonosobo memang sudah lama mengenal bundengan akan tetapi dengan fungsi sebagai caping penggembala bukan sebagai alat musik tradisional Wonosobo.

Baca Juga: Desa Pelestari Bundengan, Maduretno Jadi Desa Cantik BPS, Perhatikan Pendataan hingga Pencapaian SDGs

Kemudian tidak diketahui secara pasti, sejak kapan Bundengan hadir sebagai pelipur hampa penggembala itik.

Alat musik Bundengan hanya diwariskan secara internal di kalangan para penggembala, membuatnya sempat mengalami tren buruk dan hampir mencapai kepunahan karena anak muda yang bisa memainkan bundengan ini sangat sulit dijumpai pada masyarakat umum.

Tahun 2008, pada era Barnawi dan adiknya, Munir, Bundengan mulai terekspos dan memunculkan pesonannya pada masyarakat luas.

Baca Juga: Mengenal Tari Lengger Wonosobo: Kesenian Tari Toping Romantis yang Mengandung Unsur Magis

Namun sebelum sempat menikmati kepopulerannya, Barnawi meninggal dan karena hal tersebut eksistensi Bundengan sempat kembali mengalami kehampaan.

Perjuanga untuk memperkenalkan Bundengan kepada khalayak akhirnya diteruskan oleh adiknya yang bersemangat yaitu Munir.

Semangat Munir menghadirkan sajian musik Bundengan sebagai atraksi budaya yang unik dan khas mengantarkan Bundengan menjadi raja panggung dalam pagelaran seni Wonosobo.

Baca Juga: 12 Kelompok Seni Ramaikan Festival Kesenian Rakyat Wonosobo Pentaskan Tari Topeng Lengger

Bundengan telah menjamah event-event nasional hingga internasional, contohnya Festival Bundengan I dan II yang diadakan di Wonosobo, dan Festival Payung di Candi Prambanan hingga Festival Alat Musik Tradisional di Thailand.

Penggiat Bundengan bekerja sama dengan para akademisi, bukan hanya dari kalangan perguruan tinggi dalam negeri tetapi juga luar negeri. Hal ini tentunya sebagai upaya dalam pelestarian alat musik Bundengan agar keberadaannya tidak terlupakan.

WUJUD BUNDENGAN

Bundengan memiliki bentuk yang unik, layaknya caping atau tudung penggembala tapi juga memiliki kelengkapan lain sehingga bisa berfungsi sebagai alat musik.

Baca Juga: Tari Topeng Lengger Wonosobo Resmi Jadi Muatan Lokal Unggulan di Sekolah

Bundengan terdiri dari anyaman bilah bambu yang dilapisi dengan daun lontar atau daun bambu, lalu di atasnya ada ijuk yang menjulang ke atas.

Di dalamnya, terdapat beberapa komponen yang akhirnya menghasilkan suara musik yakni senar nylon atau senar layangan dan tiga bilah bambu yang lebih tipis yang ketika dipetik menyerupai suara kendang.

Bunyi yang dihasilkan mewakili seperangkat gamelan padahal pada dasarnya bunyi Bundengan hanya dari petikan senar yang merupakan imitasi suara bendhe dan tiga bilah bambu tipis yang menghasilkan suara kendang pada gamelan.

Baca Juga: 5 Kuliner Unik dan Lezat yang Wajib Dicoba saat Berkunjung di Wonosobo

Karena memiliki suara yang khas dan ritmis serta bersifat magis, Bundengan juga kerap menjadi pengiring musik Tari Topeng Lengger Wonosobo.

Salah seorang pegiat Bundengan yang juga pengasuh Sanggar Ngesti Laras menuturkan bahwa bermain Bundengan mampu membawa ketentraman dan ketenangan.

"Apabila kita bisa memainkan alat musik Bundengan dan dinikmati dengan khidmat maka kita menyadari akan kehadiran ketentraman jiwa pada kita," ujar Mulyani yang juga pengajar di SMPN 2 Selomerto Wonosobo.

Baca Juga: Healing Suka-Suka di 5 Tempat Wisata Alam Wonosobo, Stress Dijamin Langsung Hilang!

Menjadi pengasuh Sanggar Ngesti Laras sejak 2015, Mulyani turut mengajarkan cara pembuatan dan memainkan bundengan pada muridnya.

Menariknya, Mulyani dan rekan rekan penggiat bundengan lainnya telah berhasil memperkenalkan bundengan di Sydney dan Melbourne, Australia.

Kembali hadirnya Bundengan di tengah masyarakat menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia terjaga eksistensinya.

Dengan begitu generasi selanjutnya bisa mengenal keberagaman budaya yang ada, terutama seni musik yang hadir di Indonesia, sehingga keanekaragam budaya lokal tidak akan punah di tengah derasnya budaya barat yang mulai menjamah Nusantara.***

Artikel ini merupakan hasil korespondensi dari Agna Didi Saputra, finalis Mas Mbak Wonosobo 2023, untuk mendukung pariwisata di Wonosobo.

Editor: Agung Setio Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler