Melihat Perayaan Mahashivaratri Umat Hindu, Ada Tradisi Unik dan Beda di Tiap Daerah

- 10 Maret 2021, 21:41 WIB
perayaan Mahashivaratri di India.
perayaan Mahashivaratri di India. /dewidurgamaa.com

KABAR WONOSOBO – Tahun ini perayaan Maha Shivaratri jatuh pada Kamis, 11 Maret 2021. Festival tahunan orang Hindu itu dilakukan sebagai bentuk perayaan kepada Dewa Siwa (Syiwa/Shiva)

Shivaratri terbentuk dari penggabungan dua kata, Shiv dan Ratri, dimana Shiv berarti Dewa Siwa dan Ratri berarti malam. Jadi dapat disimpulkan bahwa Shivatri berarti Malam Agung Siwa.

Maha Shivaratri diperingati setiap tahun untuk menghormati Dewa Siwa di setiap bulan luni-solar dalam kalender Hindu. Tidak diketahui tanggal awalnya, tetapi penetapannya dilakukan dengan mengamati Chaturdashi Tithi/ kalender Hindu.

 Baca Juga: Timor Leste Berlakukan Lockdown Dili 8 hingga 15 Maret, Khawatir Tertular Covid-19 dari Indonesia

Perayaan itu dilaksanakan pada malam ke-13 atau 14 sekitar bulan Februari atau Maret yang menandai akhir musim dingin dan datangnya musim semi.

Dalam festival itu terdapat istilah ‘Jagaraan’ yang berarti berjaga dan berdoa sepanjang malam.

Tidak seperti festival pada umumnya yang identik dengan keramaian, Mahashivaratri dilakukan secara khusyuk dan khidmat. Perayaannya adalah perwujudan manusia melawan kegelapan dan ketidaktahuan dalam hidup.

 Baca Juga: Ada Gelombang Islamofobia di Swiss, Disusul Rencana Referendum Melarang Pakai Cadar di Tempat Umum

Para umat Hindu merayakan Mahashivaratri dengan mengingat Dewa Siwa melalui lantunan doa, berpuasa, dan bermeditasi. Serta disarankan untuk melakukan hal – hal baik seperti kejujuran, tidak menyakiti orang lain, beramal, dan memohon ampun.

Selain langkah-langkah di atas, banyak cara yang dilakukan oleh umat Hindu untuk memeringati perayaan itu.

Di Nepal, umat Hindu pada akan bangun pagi buta dan menjalankan puasa ketat sehari penuh untuk mencari berkah dari Tuhannya.

 Baca Juga: Pakistan dan India Akhirnya Perbarui Perjanjian Gencatan Senjata, Bahas Wilayah ‘Line of Control’ Kashmir

Para wanita yang belum menikah akan melakukan puasa juga, yang menandakan permohonannya supaya kelak bisa mendapatkan suami seperti sosok Dewa Siwa.

Beberapa umat Hindu ada yang menggunakan waktu perayaan ini untuk mandi pada tengah malam yang berarti menyucikan diri. Ada juga yang pergi sembahnyang ke kuil atau dirumah dan menyiapkan pemujaan dengan mempersembahkan buah-buahan untuk Dewa Siwa.

Di beberapa kuil di India, umat Hindu berkumpul dan menyanyikan ‘Om Namah Shivay’ sepanjang hari. Selain itu ada juga yang menggunakan waktu perayaan ini untuk bermeditasi atau yoga.

Baca Juga: Status Demokrasi India Turun Jadi ‘Bebas Sebagian’ dengan Skor 67, Diungkap Freedom House Karena Narendra Modi

Menurut legenda dan tradisi Shaivisme (Siwaisme), pada malam Mahashivaratri, Dewa Siwa melakukan tarian surgawi yang menggambarkan penciptaan, pelestarian, dan perusakan.

Untuk itu, para umat melantunkan nyanyian-nyanyian himne atau pembacaan kitab suci Syiwa untuk mengingat kehadiran Dewa Siwa.

Menurut legenda lain, malam Mahashivaratri adalah malam dimana Siwa dan Sakti menikah.

 Baca Juga: Sejarah Tari Sekapur Sirih, Adat Penyambutan Tamu di Provinsi Jambi yang Simpan Nilai Luhur

Perayaan Maha Shivratri paling populer berlangsung di Ujjain, yang diyakini sebagai tempat paling suci Dewa Siwa. Prosesi besar dilakukan di seluruh kota, dimana orang-orang memadati jalan untuk melihat sekilas patung Dewa Siwa.*** 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: indianexpress.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x