Mengapa Rasulullah SAW Tidak Pernah Mengumandangkan Azan Semasa Hidupnya? Berikut Penjelasannya

- 6 Januari 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi dari seseorang yang tengah mengumandangkan azan
Ilustrasi dari seseorang yang tengah mengumandangkan azan /www.islampos.com

KABAR WONOSOBO – Ketika membicarakan tentang azan, nama Bilal adalah sosok yang tidak bisa dipisahkan.

Sayyidina Bilal bin Rabah merupakan sahabat Nabi yang pertama kali mengumandangkan azan.

Perannya sebagai salah satu muazin yang mengingatkan datangnya waktu salat lewat azan pada masa Rasulullah SAW sangat signifikan.

 Baca Juga: 4 Sifat Mulia Rasulullah Muhammad SAW yang Dapat Kita Contoh dalam Perilaku Sehari-Hari

Suaranya yang indah dan lantang menjadi faktor yang menyebabkan Rasulullah SAW menunjuknya sebagai muazin.

Dari situ kemudian kumandang azan selalu identik dengan panggilan untuk melaksanakan salat lima waktu.

Oleh sebab itu, kemudian azan didefinisikan menurut syara’ adalah pemberitahuan masuknya waktu salat lima waktu dengan lafaz yang sudah diketahui.

 Baca Juga: Selain Berkuda, Olahraga Berikut Ini Dianjurkan Rasulullah SAW karena Manfaatnya Istimewa (Part 2)

Mungkin beberapa umat muslim bertanya-tanya, lantas apakah Rasulullah SAW pernah mengumandangkan azan?

Meskipun kita tahu bahwa Rasulullah SAW merupakan manusia paling mulia di muka bumi ini, namun Allah SWT melarang beliau untuk mengumandangkan azan.

Tidak diperkankannya Rasulullah SAW mengumandangkan azan tersebut karena beberapa alasan.

 Baca Juga: Teladani Kunci Hidup Sehat ala Rasulullah saat Menjalankan Puasa Ramadan

Seperti dikutip Kabar Wonosobo.com dari bincangsyariah.com, inilah beberapa alasan mengapa Rasulullah SAW tidak diperintahkan untuk mengumandangkan azan.

Pertama, Jika Rasulullah SAW mengumandangkan azan, maka dikhawatirkan orang yang tidak langsung menjawab seruan beliau termasuk dalam kategori orang-orang yang akan mendapat siksaan.

Kedua, Rasulullah SAW adalah penyeru/dai, maka tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri (yakni ketika mengucapkan ‘Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah).

 Baca Juga: Mnet Street Women Fighter Meminta Maaf Setelah Penayangan Remix Azan

Dalam azan, terkandung pengakuan dan kebesaran Allah SWT, dilanjutkan dengan ikrar tauhid dan pengakuan akan risalah kenabian Muhammad SAW.

Ketiga, Jika Rasulullah SAW mengumandangkan azan dan sampai pada lafaz “Asyahdu anna Muhammadan Rasulullah", maka di sana seakan ada pemahaman bahwa ada nabi selain dirinya.

Keempat, Azan itu yang tahu pertama kali lafaznya adalah di dalam mimpi sahabat Nabi SAW, yakni Abdullah bin Zaid.

 Baca Juga: Mnet Street Women Fighter Dikritik karena Mixing Suara Azan untuk Lagu Opening

Lafaz azan itu bukanlah datang di dalam mimpi Nabi SAW sendiri, sehingga beliau mewakilkan kepada selain beliau untuk mengumandangkan azan

Kelima, kesibukan dan sempitnya waktu Rasulullah SAW membuat beliau tidak bisa mengumandangkan azan sholat.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Bincang Syariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah