Mengenal Duck Syndrome, Keadaan Seseorang yang Terlihat Baik-Baik Saja Namun Menyimpan Banyak Masalah

28 Januari 2022, 20:00 WIB
Analogi dari duck syndrome menggunakan binatang bebek /www.hellosehat.com

KABAR WONOSOBO – Setiap orang ketika menangani masalah memang memiliki cara yang berbeda-beda.

Ada yang bisa merasa tenang dan berpikir jernih dalam menyelesaikan masalah, ada juga yang sampai terkena serangan panik.

Bagi seseorang yang tetap merasa tenang saat menghadapi suatu permasalahan, hal ini bisa menjadi ciri dari adanya Duck Syndrome.

 Baca Juga: Waspadai 'Computer Vision Syndrome' Karena Terlalu Lama Kerja di Depan Komputer

Duck syndrome merupakan istilah yang mengacu pada sebuah perilaku di mana seseorang sebenarnya sedang dirundung banyak masalah tetapi tetap tampak baik-baik saja dari luar.

Sebutan untuk duck syndrome sendiri diambil dari analogi seekor bebek yang sedang berenang.

Saat bebek berenang, orang-orang hanya melihat bagian atas tubuhnya yang melaju dengan tenang dan perlahan.

 Baca Juga: Pelajari Gejala Burnout Syndrome, Waspadai Dampaknya dan Bisa Diatasi dengan Cara ini

Sedikit dari mereka yang tahu bahwa ada kaki yang terus-terusan bergerak tidak menentu dengan payah di bawah air.

Istilah duck syndrome dikaitkan dengan kondisi di mana seseorang sedang terlihat tenang dan baik-baik saja, namun sebenarnya dia mengalami banyak tekanan untuk mencapai tujuan seperti lulus cepat, nilai bagus, mapan, dan sukses.

Hal itu menggambarkan pada beberapa orang yang memiliki sisi gelap di balik keberhasilannya.

 Baca Juga: Live Streaming Masa Lalu Taemin SHINee Ungkap Tanda Masalah Kesehatan Mental

Orang yang mengalami duck syndrome nyatanya memiliki tekanan atau banyak permasalahan yang ditutupi.

Supaya dia terlihat baik-baik saja tanpa beban apapun bahkan sebenarnya mereka gagal dalam kehidupan.

Mereka pun dengan keras berusaha menyembunyikan permasalahan yang tengah dihadapinya.

 Baca Juga: Sering Dianggap Remeh, 5 Hal Ini Jadi Pertanda Seseorang Mengalami Gangguan Mental

Fenomena duck syndrome kebanyakan dialami oleh para anak muda dengan banyak faktor penyebabnya.

Salah satunya yakni untuk memenuhi ekspektasi orang tua, serta orang-orang di sekelilingnya yang menuntutnya lebih dari kemampuannya.

Duck syndrome ini bisa menjadi salah satu dampak dari munculnya kecemasan dan juga depresi.

 Baca Juga: Mengenal Diplopia, Gangguan Saraf yang Dialami Pembalap Marc Marquez Usai Kecelakaan

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom ini juga adanya media sosial yang memiliki peranan penting dalam membuai pikiran bahwa kehidupan orang lain jauh lebih bahagia daripada dirinya.

Selain itu, sindrom ini juga menjadi tahap awal dari penyakit mental yang biasa terjadi sebagai reaksi terhadap stres yang dilanda.

Dikarenakan bisa memicu depresi yang berpotensi pada kehancuran mental seseorang, sindrom ini perlu adanya penanganan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler