KABAR WONOSOBO – Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau.
Dikarenakan hal tersebut, daging ayam lebih banyak dikonsumsi dibandingkan dengan daging jenis lain seperti daging sapi dan sebagainya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak mengonsumsi daging adalah pada aspek Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) daging tersebut.
Baca Juga: LKS Tata Boga Uji Kemampuan Continental Cuisine, Olah Daging Ayam Hingga Basic Sauce Diawasi Chef
Daging ayam yang aman dan sehat dapat diamati melalui kesegarannya, sehingga diketahui daging ayam tersebut masih segar atau merupakan daging ayam yang mati kemarin (tiren).
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak membedakan daging ayam segar dengan daging ayam tiren:
1. Warna Daging
Daging ayam segar berwarna putih kekuningan, terlihat segar dan tidak basah.
Baca Juga: Cara Membuat Ayam Goreng Mentega Ala Chef Devina Hermawan, Enaknya Super Nagih
Daging ayam tiren berwarna kuning - merah (agak suram), kebiru-biruan, terdapat memar, terdapat cairan darah warna gelap dan basah.
Kulit daging ayam tiren dipenuhi bercak-bercak merah yang ketika dipegang terasa licin dan mengkilap akibat penggunaan formalin.
Apabila kulit daging ayam tiren digoreng, maka kulit tersebut mudah sobek.
Baca Juga: Makan Bagian Sayap Ayam Akan Membuat Jauh dari Jodoh, Mitos Atau Fakta?
Biasanya penjual daging ayam tiren memberikan formalin atau obat tertentu agar dagingnya ayam terlihat segar, namun bila dicicipi maka terasa mengandung rasa obat tertentu.
2. Warna Hati
Warna hati ayam segar adalah coklat muda dan cenderung segar.
Warna hati ayam tiren adalah coklat hitam pekat dan pada bagian bawah tampak memerah.
Baca Juga: Resep Ayam Goreng Bawang Putih yang Simpel dan Rasanya Juicy, Cocok untuk Teman Makan Nasi Hangat
3. Aroma
Daging ayam segar memiliki aroma normal khas ayam, sedangkan daging ayam tiren beraroma agak amis hingga asam.
4. Tekstur Daging
Tekstur daging ayam segar adalah masih elastis dan tidak kaku, sedangkan tekstur daging ayam tiren biasanya kaku hingga sangat kencang.
5. Luka Sayatan pada Leher
Pada leher daging ayam segar memiliki luka sayatan yang tidak teratur akibat gerakan ayam yang kesakitan ketika disembelih, sedangkan pada daging ayam tiren luka sayatan lehernya rata atau rapi.
Baca Juga: Resep Mie Ayam Ceker Dijamin Enak, Bisa untuk Jualan atau Hidangan di Rumah
Selain itu, pada ayam hidup yang disembelih maka pada lehernya akan mengalami kontraksi sehingga urat leher pasti putus.
Berbeda dengan ayam yang sudah mati kemudian disembelih maka urat leher tidak akan putus.
Selain itu, pembeli daging ayam disarankan untuk membeli daging di tempat yang sudah terjamin aspek ASUH, seperti terdapat pada rumah potong hewan unggas yang sudah memenuhi persyaratan tertentu.***