Simak Tata Cara dan Niat Puasa Syawal 6 Hari, Dilakukan setelah Idulfitri

9 Mei 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi - puasa Syawal 6 hari dilakukan umat Islam setelah Idulfitri atau lebaran. /Pexels/Thirdman/Thirdman

KABAR WONOSOBO― Jadi ibahan penyemburna Ramadhan dan Idulfitri, puasa Syawal 6 hari dilakukan umat Islam setelah momentum lebaran berakhir.

Tata cara puasa Syawal sendiri tak berbeda jauh dengan puasa sunah lainnya.

Simak tata cara dan niat puasa Syawal 6 hari yang dilakukan umat Islam setelah Idulfitri atau lebaran berakhir, berdasarkan keterangan yang didapat oleh Kabar Wonosobo dari laman resmi Pondok Pesantren Tebu Ireng dan YouTube resmi Ustad Adi Hidayat.

 Baca Juga: PERHATIAN! Simak Tips Jaga Kesehatan Hadapi Transisi Puasa ke Kebiasaan Normal

Melaksanakan puasa selama enam hari

Anjuran ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang tercatat dalam HR. Muslim no. 1164, berbunyi :

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”

Penjelasan lebih lanjut mengenai ganjaran puasa Syawal dijelaskan melalui hadits berikut:

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

“Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idulfitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.”  (HR. Ibnu Majah)

 Baca Juga: Mengganti Puasa Ramadhan atau Puasa 6 Hari di Bulan Syawal, Mana yang Harus Didahulukan?

Waktu puasa 6 hari

Puasa Syawal enam hari utamanya lebih baik jika dilakukan secara berurutan, sebagaimana penjelasan Imam asy Sirbini menerangkan dalam kitab Mughni al Muhtaj.

Lebih baik bersegara untuk menunaikan ibadah agar tidak bertemu dengan halangan lain yang menyulitkan.

Namun apabila terdapat hal yang menghalangi, puasa sunnah bisa dilakukan secara berselang.

Hal ini sejalan dengan pertanyaan Ustadz Adi Hidayat.

Sebagaimana dilansir Kabar Wonosobo dari video di Kanal YouTubenya yang diunggah pada selasa, 03 mei 2022.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, puasa Syawal dapat dijalankan secara berturut-turut atau berjeda.

Jika berurutan, puasa dapat dilakukan mulai dari hari kedua hingga hari ketujuh di bulan Syawal.

Sebab, menunaikan puasa di hari pertama haram hukumnya.

Jika puasa Syawal ditunaikan secara berjeda atau berselang, maka dapat dilakukan selama masih dalam bulan Syawal.

“Namun jika ada kondisi yang menjadikan tidak memungkinkan dilakukan secara berurutan, maka boleh misal diselang dulu selama satu dua hari atau berdasar kondisi tertentu.” terangnya Ustad Adi Hidayat.

 Baca Juga: Mengenal Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri untuk Sempurnakan Puasa Ramadhan

Mendahulukan qodho’ puasa Ramadhan

Agar memperoleh pahala selama setahun penuh, ada baiknya untuk membayar ‘hutang’ puasa wajib di bulan ramadhan terlebih dahulu.

Seorang muslim wajib hukumnya melakukan puasa Ramadhan selama masih mampu, namun lain halnya dengan puasa Syawal yang hukumnya sunnah.

Hal ini sesuai dengan yang diriwayatkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah. Beliau berkata:

“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

 

Niat puasa Syawal 6 hari

Adapun niat puasa Syawal ialah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ ِستَةٍ ِمنْ شَوَالٍ سُنَةً ِللَه تَعَاَلى

“Saya niat berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta’ala”

Meskipun tidak wajib seperti halnya puasa Ramadhan, puasa Syawal memiliki keutamaan dan pahala berlimpah.

Sebagaimana ditegaskan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, yang berbunyi :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official tebuireng.online

Tags

Terkini

Terpopuler