Penelitian Terbaru Temukan Perbedaan Biologis Antara Otak Psikopat dengan Orang Normal

9 Juni 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi, penelitian NTU menemukan bahwa terdapat perbedaan struktur striatum otak pada psikopat dan orang normal. /Pixabay.com

KABAR WONOSOBO - Ilmuwan menemukan perbedaan kondisi otak antara orang normal dengan orang yang memiliki kecenderungan psikopat.

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa psikopat memiliki area striatum yang lebih besar di otak mereka dibanding orang normal.

Menggunakan pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI), ahli syaraf dari Nanyang Technological University (NTU Singapura), University of Pennsylvania, dan California State University menemukan bahwa ukuran striatum pada otak psikopat memiliki ukuran 10 persen lebih besar.

Striatum merupakan bagian otak yang berfungsi dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan proses motorik.

Baca Juga: UPDATE Indonesia Masters 2022: Cedera Saat Lawan Korea Selatan, Mychelle-Adnan Mundur

Fungsi lain striatum juga berpengaruh pada perencanaan tindakan, pengambilan keputusan, motivasi, penguatan, dan persepsi penghargaan.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa striatum pada psikopat memiliki aktivitas yang lebih aktif, namun penelitian sebelumnya belum menjelaskan tentang spesifikasi ukurannya.

Pada penelitian terbaru ini, peneliti melakukan pemindaian dan wawancara terhadap 120 orang Amerika Serikat menggunakan instrumen penilaian psikologis bernama ‘Psychopathy Checklist Revised’.

“Kami menemukan bahwa selain pengaruh lingkungan sosial, penting untuk mempertimbangkan bahwa mungkin ada perbedaan dalam biologi, dalam hal ini, ukuran struktur otak, antara individu antisosial dan non-antisosial,” ujar asisten profesor Olivia Choy dari NTU Singapura dikutip Kabar Wonosobo dari scitechdaily.

Baca Juga: Tokoh Dibalik Kemenangan Indonesia Atas Kuwait, PSSI: Jawabannya Jelas, Iwan Bule

Peneliti lebih lanjut menjelaskan bahwa ukuran striatum yang lebih besar berhubungan dengan peningkatan kebutuhan akan stimulasi melalui sensasi atau kegembiraan, serta kemungkinan perilaku impulsif yang lebih tinggi.

Meskipun tidak semua orang dengan kecenderungan psikopati melanggar hukum dan tidak semua penjahat memenuhi kriteria psikopati, ada asosiasi yang kuat di antara keduanya.

Ada juga bukti signifikan bahwa psikopati dikaitkan dengan perilaku yang lebih agresif.

Dikutip Kabar Wonosobo dari scitechdaily, psikopat adalah adalah orang-orang yang memiliki sifat egois dan antisosial.

Baca Juga: Joker 2 Resmi Digarap, Ini Daftar Karakter yang Akan Kembali Muncul

Hal ini sering ditandai dengan kurangnya rasa bersalah atas tindakan mereka, kurangnya empati terhadap orang lain, dan dalam beberapa kasus adanya kecenderungan melakukan tindak kriminal.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa pembesaran striatum terjadi baik pada pria maupun wanita.

Umumnya striatum akan menjadi lebih kecil seiring dengan pertumbuhan anak menuju dewasa.

Namun pada orang dengan kecenderungan psikopat, terjadi perbedaan pada perkembangan otak yang mengakibatkan striatum tetap berukuran besar.

Olivia Choy menambahkan bahwa untuk menemukan faktor penentu perkembangan striatum pada psikopat, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, karena ukuran striatum bisa dipengaruhi oleh kelainan struktural dan juga pengaruh lingkungan. ***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Scitech Daily

Tags

Terkini

Terpopuler