Sinopsis 'Sebelum Perempuan Bercinta' Dea Safira: Peran Patriarki terhadap Pendidikan Seks Bagi Perempuan

30 Juli 2022, 16:33 WIB
Dea Safira adalah penulis buku Sebelum Perempuan Bercinta yang kental dengan pembahasan pendidikan seks untuk perempuan, berikut ulasan dan sinopsis lengkapnya. /Instagram/ @thedeasafira/

KABAR WONOSOBO - Pendidikan seks bukan hanya dikhususkan kepada mereka yang telah menikah, hal tersebut menjadi salah satu yang dibahas oleh Dea Safira melalui buku 'Sebelum Perempuan Bercinta.'

Diterbitkan oleh EA Books pada Maret 2021, Sebelum Perempuan Bercinta merupakan buku kumpulan essai yang ditulis oleh Dea Safira. 

Ditulis dalam 163 halaman, penulis dan juga seorang dokter gigi tersebut mengupas habis mengenai pendidikan seks untuk perempuan di tengah lingkungann Patriarki. 

Di bawah ini akan disajikan ulasan singkat mengenai buku Sebelum Perempuan Bercinta dari Dea Safira, lengkap dengan sinopsis lengkapnya.

Baca Juga: 20 Kutipan 'Laut Bercerita' Leila S Chudori, Novel yang Kisahkan Tragedi 1998

Tubuh perempuan tidak seharusnya diatur 'pihak luar'

Melalui buku yang telah cetak ulang sebanyak empat kali ini, Dea Safira memberikan ulasan mengenai alasan perempuan harus mengetahui tubuhnya sendiri. 

Mengetahui hal yang terjadi kepada tubuh sendiri memungkinan perempuan membedakan batas-batas mana yang perlu untuk 'diperhatikan pihak luar' dan yang tidak.

Walaupun pada dasarnya, tubuh perempuan atau tubuh seseorang tak peduli gender yang ia miliki, sama sekali bukan tanggung jawab pihak luar. 

Baca Juga: Review Novel 'Laut Bercerita' Leila S Chudori: Misteri Hilangnya Aktivis Tahun 1998

Namun, mau tidak mau, manusia sendiri membutuhkan beberapa pihak untuk mampu tumbuh dengan tubuh sendiri. 

Sebut saja fasilitas kesehatan, pendidikan, keamanan, dan sebagainya yang membuat perempuan, dan laki-laki, dapat merdeka dengan tubuh masing-masing. 

Fasilitas pendidikan dan kesehatan beberapa kali disorot oleh Dea Safira dalam buku Sebelum Perempuan Bercinta ini. 

Baca Juga: Sinopsis Tabula Rasa: Novel Karya Ratih Kumala yang Bahas LGBT

Terutama menuju bab-bab terakhir, seperti kontrasepsi, pentingnya pendidikan seks bagi orang yang belum menikah, fasilitas kesehatan seksual yang dinilai masih kurang memadai, dan sebagainya. 

 

Hal krusial dari pendidikan seks perempuan yang terkesan 'diabaikan'

Dea Safira tak hanya membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan erat dengan pendidikan seks perempuan. 

Sebelum Perempuan Bercinta juga turut menyoroti adanya mitos yang kadung disalahpahami, fasilitas pendidikan dan kesehatan seksual yang kurang memadai, hingga tanggapan bahwa membahas seks merupakan sebuah hal tabu. 

Baca Juga: Eka Kurniawan Gambarkan Tuntutan Maskulinitas Lelaki dalam Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas

Hal-hal krusial yang dibahas oleh Dea Safira di buku ini sendiri lebih mengarah kepada perempuan, kendati laki-laki dan pemilik gender lainnya juga harusnya memahami dengan benar hal-hal tersebut. 

Di bagian awal bulu, Dea Safira menyoroti adanya hal-hal remeh yang terkesan diabaikan dalam prosesi seks yang terjadi. 

Seperti pentingnya consent atau kesepakatan bersama, kesehatan seksual masing-masing individu, mitos yang tak memiliki dasar kuat, dan sebagainya. 

Baca Juga: The Loneliest Girl in The Universe, Novel Psikologi Thriller Garapan Lauren James (Bagian 1)

Selain itu, beberapa hal lain seperti hal-hal perihal seks pada perempuan yang dianggap lumrah untuk disembunyikan dan dianggap tabu untuk dibicarakan juga diulas oleh Dea Safira. 

 

Berikut sinopsis singkat buku Sebelum Perempuan Bercinta

Sejak kecil sistem pengetahuan dan norma masyarakat menjauhkan perempuan dari tubuhnya, membuatnya merasa asing bahkan tak jarang membenci tubuh sendiri. Kamu harus menjaga kesucian, tubuh kamu milik suamimu kelak, perempuan enggak boleh ngomong jorok―dan sederet ucapan lain yang menghambat upaya mengenal tubuh.

Baca Juga: 5 Perempuan Kuat dalam Novel Populer Indonesia, Salah Satunya dari Laut Bercerita Leila Chudori

Buku ini merupakan jawaban kecil dari beberapa kegelisahan perempuan muda atas tubuh mereka, yang bingung kenapa bagian tertentu dapat merasakan kedutan, atau mengapa vaginanya mengeluarkan cairan ketika terstimulasi. Kesannya memang remeh, tetapi pertanyaan-pertanyaan demikian turut menghantui perempuan dan membuat mereka gelisah akan diri sendiri. Dea Safira menguraikan gagasan seputar cara mengenai tubuh dan mengetahui apa yang benar-benar kita inginkan, hingga akhrinya kita dapat berdaya atas tubuh sendiri.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Buku "Sebelum Perempuan Bercinta"

Tags

Terkini

Terpopuler