Sinopsis 'Map of the Soul: Persona' Murray Stein, Bahas Teori Psikologi Jungian yang Dipopulerkan BTS

13 Oktober 2022, 07:26 WIB
Review lengkap buku Map of the Soul: Persona dari Murray Stein yang bahas Teori Psikologi Jungian lewat album grup K-pop BTS. /Kabar Wonosobo/ dok. Khaerul Amanah

KABAR WONOSOBO― Dikenal memiliki banyak teori di setiap lagu-lagunya, BTS sempat menggunakan salah satu teori psikologi di salah satu album mereka.

Grup K-pop BTS menggunakan Teori Psikologi Jungian dari Carl Gustav Jung melalui album yang lantas menjadi judul baru Murrey Stein, Map of the Soul: Persona yang rilis tahun 2019 silam.

BTS sendiri adalah grup K-pop yang digawangi oleh RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, Taehyung alias V, dan Jungkook.

Baca Juga: Menilik Kisah Cinta Terhalang Kerusuhan PKI di Antara Amba dan Bhisma di Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak

Melalui album Map of the Soul: Persona, BTS akhirnya membuat Murrey Stein bersama Steven Buser dan Leonar Cruz menerbitkan buku berjudul ‘Map of the Soul: Persona, Our Many Faces’ yang membahas teori album grup K-pop tersebut.

Berikut adalah ulasan atau review buku Map of the Soul: Persona, lengkap dengan sinopsis singkatnya.

 Baca Juga: Alasan Generasi Muda Wajib Baca Novel Sejarah, Salah Satunya karena Tak Semua Fakta Diungkap

Map of the Soul: Persona dari BTS menurut kacamata psikolog

Di bagian awal, buku Map of the Soul: Persona Our Many Face membahas mengenai kaitan lagu-lagu dalam album BTS tahun 2019 lalu dengan teori Jungian.

Ditulis langsung oleh Murray Stein, bab awal menjelaskan mengenai kaitan di antara Intro: Persona hingga Dionysus; judul lagu di album BTS.

Murrey Stein menjabarkan pandangannya sebagai seorang pakar Jungian terhadap tujuh lagu BTS dalam album Map of the Soul: Persona.

Ia menjelaskan mengenai kaitan di antara lagu-lagu yang tersusun dalam album yang juga melibatkan solois Amerika, Halsey, sebagai salah satu pengisi untuk lagu Boy with Luv.

Baca Juga: Ulasan Novel 'Laut Bercerita' Leila S Chudori yang Gambarkan Aksi Penculikan Aktivis Tahun 1998

Stein menilai bahwa album BTS yang dirilis tahun 2019 tersebut berisi mengenai pengenalan jiwa para member terhadap ke-aku-an mereka secara psikologis.

Murrey Stein menggambarkan hal tersebut dalam sebuah penjelasan-penjelasan singkat yang dapat menuntut para pembaca memahami salah satu teori psikologi tersebut secara mudah.

Misalnya, memahami penggambaran mengenai ‘aku’ yang sesungguhnya.

Bukan hanya melalui nama yang telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk membedakan satu sama lain, melainkan melihat ‘aku’ yang lain secara lebih intim.

 Baca Juga: Jadwal Tayang Drama Korea Little Women, Kisah 3 Bersaudara Adaptasi Novel Louisa May Alcott

Map of the Soul: Persona dan pidato BTS di Forum PBB

Murrey Stein juga membahas pidato BTS dalam forum PBB yang berjudul Love Yourself, Love the World, Know Your Name.

Stein menggunakan kata tunggal BTS untuk menyebut arti jamak para member idol grup K-pop asuhan HYBE Labels tersebut.

Melalui isi dari pidato BTS dalam forum PBB tersebut, Murrey Stein menjabarkan pula pemahaman mereka akan ke-aku-an yang telah dikenal secara lebih mendalam.

Baca Juga: Review Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak, Ambil Latar Kerusuhan G30S PKI

Seperti dijelaskan melalui sinopsis singkat buku Map of the Soul: Persona Our Many Face, Stein kembali menggambarkan tahapan persona yang telah dilewati oleh BTS dalam memahami intisari aku tersebut.

Stein menggambarkan mengenai BTS yang merupakan sosok idol papan atas.

Kemudian, BTS yang lantas memiliki beragam persona sebagai superstar dan juga pemuda pertengahan 20-an pada umumnya.

Baca Juga: Kutipan 'Laut Bercerita' Leila S Chudori; Novel Sejarah tentang Tragedi Penculikan Aktivis Tahun 1998

Melalui penjabaran yang terkesan mendalam, tapi sederhana dengan kalimat yang mudah untuk dipahami, Murrey Stein memudahkan para pembaca untuk memahami salah satu bagian penting dalam teori Jungian.

Melalui buku ini, Stein mencoba membawa pembaca untuk memahami ke-aku-an melalui jalur psikologi.

Sehingga pemahaman yang dimengerti bukan sebatas pada nama yang dicantumkan sejak lahir.

Namun, lebih memahami detail-detail yang dibawa oleh masing-masing manusia.

 Baca Juga: Sinopsis Bukan Cinderella: Adaptasi Novel Wattpad yang Jadi Film Perdana Fuji

Blurb atau sinopsis singkat Map of the Soul: Persona, Our Many Face

Persona adalah semacam topeng. Ia menutupi bagian dari dirimu yang tidak ingin kau tampakkan kepada orang lain, sekaligus mengekspresikan dirimu pada saat yang bersamaan.

Persona tercipta melalui pilihan gaya hidup tertentu; melalui pakaian, gaya rambut, aksesoris seperti perhiasan, tato, atau tindikan, melalui kosmetik dan wewangian, melalui orang-orang yang kau pilih sebagai kawan, melalui pilihan profesi, fan club, atau partai politik.

Baca Juga: Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala, Siap Jadi Serial Netflix

Persona juga meliputi perilaku, ia bekerja di balik peran yang menunjukka siapa dirimu di tengah-tengah orang lain. Namun, persona tidak menunjukkan siapa dirimu saat engkau sendirian.

Dan ia sama sekali bukan gambaran dirimu secara keseluruhan.***

Editor: Khaerul Amanah

Tags

Terkini

Terpopuler