KABAR WONOSOBO - Indonesia merupakan salah satu wilayah yang masuk Pacific Ring of Fire atau Lingkaran Api Pasifik.
Hal tersebut pula yang membuat Indonesia menjadi salah satu wilayah yang disebut wajar dengan gempa dan gunung meletus.
Pada 4 Desember 2022 lalu, Gunung Semeru, salah satu gunung api terbesar di Indonesia yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Tirmu, memuntahkan awan panas.
Baca Juga: Mitos Gunung Semeru, Salah Satunya Diyakini Jadi Paku Pulau Jawa
Gunung Semeru mengalami erupsi dengan memuntahkan APG (Awan Panas Guguran) sejauh 19 kilometer karena terjadinya aktivitas vulkanisme.
Ketika sebuah gunung mengalami peningkatan aktivitas vulkanisme dengan memuntahkan material ke permukaan bumi, hal tersebut seringkali disebut dengan istilah erupsi dan letusan.
Di bawah ini adalah perbedaan di antara erupsi dan letusan yang sering kali membuat bingung.
Baca Juga: Biodata Lord Rangga, Pemimpin Sunda Empire yang Meninggal Dunia Hari Ini
Erupsi
Istilah erupsi berasal dari bahasa Latin eruptionem (nomina), eruption (ajektiva), dan eruptus (verba).
Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), erupsi berarti letusan gunung api atau semburan sumber minyak dan uap panas.
Dibedakan menjadi erupsi letusan/eksplosif (explosive eruption) dan erupsi non letusan/efusif (non explosive eruption), erupsi merupakan aktivitas keluarnya magma dari dalam bumi.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Lord Rangga Sunda Empire Meninggal Dunia
Perbedaan dari keduanya merupakan besarnya tekanan yang terjadi saat terjadi erupsi.
Erupsi letusan ditandai dengan adanya tekanan kuat yang mengakibatkan terlontarnya magma dan material dari perut bumi ke angkasa.
Sedangkan erupsi non letusan tidak dibarengi dengan tekanan kuat sehingga magma keluar dari perut bumi berupa lelehan lava, pancuran lava, gas, dan uap air.
Baca Juga: LIVE SCORE SPANYOL VS MAROKO: Singa Atlas Menang Dramatis 3-0 Lewat Adu Penalti
Erupsi terjadi akibat tekanan gas yang sangat kuat yang berasal dari perut bumi, sehingga mendorong keluarnya magma.
Tekanan gas mengakibatkan magma akan bergerak ke atas secara perlahan.
Magma akan melelehkan bebatuan di sekitarnya dan kemudian terjadi penumpukan magma di gunung.
Tekanan dari bumi akan semakin besar karena magma terhalang oleh lapisan batuan padat atau litosfer yang sangat sulit ditembus.
Lapisan batuan perlahan menjadi rapuh dan retak, menyebabkan magma menyebar ke permukaan bumi.
Letusan
Istilah letusan sebenarnya tidak berbeda jauh dengan istilah erupsi. Kedua istilah tersebut mengacu pada aktivitas keluarnya material perut bumi dari gunung berapi.
Namun, menurut BPBD Lamongan, erupsi diterjemahkan sebagai ‘letusan’ sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Sebab, terjemahan tersebut hanya tepat untuk tipe erupsi letusan. ***