KABAR WONOSOBO - Pendarahan intrakranial atau pendarahan otak (intraserebral) merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam stroke.
Penyebab pendarahan otak adalah pecahnya arteri di otak yang mengakibatkan adanya pendarahan lokal di jaringan sekitarnya, sehingga membunuh sel-sel otak.
Terdapat beberapa public figure yang telah mengalami penyakit ini, di antaranya adalah Indra Bekti dan Tukul Arwana.
Baca Juga: Jangan Dibuang! Ini Olahan dan Resep Kulit Jeruk Bali yang Bisa Jadi Kudapan Lezat
Dikutip Kabar Wonosobo melalui laman Pikiran Rakyat, pendaharan otak dapat berdampak pada hilangnya kesadaran, terjatuh secara tiba-tiba, atau tidak terbangun dari tidur.
Akan tetapi, proses pendarahan otak pada seseorang dapat bervariasi, tergantung seseorang menyadari gejala dari penyakit ini.
Dokter spesialis bedah saraf dr. Subrady Leo Soetjipto Soepodo menjelaskan beberapa gejala terjadinya pendarahan otak.
Menurutnya, pendarahan otak tidak akan terjadi secara tiba-tiba, kecuali bagi seseorang yang mengalami kecelakaan.
Gejala dari pendarahan otak adalah sakit kepala atau kesemutan di beberapa bagian tubuh seperti kebas pada kaki, tangan, atau wajah.
Selain itu, sakit kepala berulang dan membutuhkan waktu ketika hendak bangun dari posisi berbaring.
Baca Juga: Fakta Perselingkuhan Suami dan Ibu Kandung: Pengakuan Norma Risma hingga Kronologi Kejadian
“Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan tekanan dari posisi datar, duduk, atau tegak," katanya dikutip Kabar Wonosobo melalui Pikiran Rakyat pada 29 Desember 2022.
Menurut penjelasannya, sakit kepala berulang menjadi salah satu indikasi terjadinya penyumbatan pembuluh darah atau sebagian pembuluh darah pecah, sehingga dapat memicu terjadinya pendarahan otak.
Gejala adanya penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah dapat dideteksi dengan adanya ketidaknormalan pada fungsi di bagian wajah, bicara, gerak, dan menelan.
Baca Juga: Penjelasan Ending Alice in Borderland Season 2: Misi Kento Yamazaki dan Tao Tsuchiya Belum Usai!
Penyebab terjadinya pembuluh darah pecah adalah adanya kelainan pada pembuluh darah, pembuluh darah melebar, mengeras atau terdapat pembuluh yang bocor.
Pecahnya pembuluh darah juga didorong dengan beberapa penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, obesitas, diabetes melitus, asam urat, dan stroke.
Konsumsi obat-obatan psikotroprika atau pengencer darah dan usia juga dapat menjadi faktor penyebab pendarahan otak.
Untuk mencegah potensi penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah, dapat dilakukan dengan megecek tekanan darah secara rutin.
Selain itu, untuk memastikan ada atau tidaknya penyakit pada pembuluh darah, diperlukan pemeriksaan imaging standar emas yang dapat dilakukan adalah CT scan otak, DSA, dan MRA.***