KABAR WONOSOBO – Madu merupakan salah satu makanan alami yang memiliki rasa manis dan digemari oleh banyak orang.
Cara mengkonsumsi madu juga terbilang sangat sederhana, cukup mencampurkannya dengan makanan atau minuman.
Bahkan sebagai campuran, madu dapat meningkatkan cita rasa dari olahan makanan lainnya.
Dikutip Kabar Wonosobo dari laman Webmd pada 3 April 2021, ternyata rasa manis yang dimiliki oleh madu memang agak berbeda dengan rasa manis yang dimunculkan oleh gula.
Sumber rasa manis yang khas dari madu merupakan kandungan dari monosakarida, fruktosa, serta glukosa.
Kandungan kalori gulanya juga mampu menyerap lemak, terlebih saat dikonsumsi bersamaan dengan air hangat.
Baca Juga: Fakta Kandungan Buah Apel yang Mampu Kontrol Gula Darah, Penderita Diabetes Harus Perhatikan ini
Minum sesendok madu sebagai pengganti gula untuk mempermanis makanan dan minuman favorit Anda dapat membantu meningkatkan pertahanan alami tubuh manusia.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa dosis madu harian tidak hanya memuaskan gigi manis Anda , tetapi juga meningkatkan kadar antioksidan penangkal penyakit dalam darah.
madu asli sangat cocok untuk dikonsumsi oleh semua orang mulai dai anak-anak, remaja dewasa hinggga orang tua.
Termasuk untuk penderita diabetes sangat dianjurkan megkonsumsi madu sebagai pengganti gula.
Salah satu manfaat madu yang tidak banyak orang tahu adalah bida menurunkan berat badan dan perut buncit.
Bisa juga sebagai obat untuk menyembuhkan luka, baik luka karena jatuh maupun luka bakar. Dengan cara mengoleskannya pada luka atau kulit yang tergores, madu dapat mempercepat proses penyembuhan luka tersebut.
Para peneliti mengatakan madu mengandung berbagai konsentrasi polifenol, yang merupakan antioksidan kuat.
Polifenol dianggap dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Polifenol juga ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, teh, dan minyak zaitun.
Meskipun studi sebelumnya menunjukkan bahwa satu dosis madu dapat menghasilkan lonjakan antioksidan, para peneliti mengatakan ini adalah studi pertama yang melihat efek konsumsi madu dalam jangka panjang.
Baca Juga: Demi 8 Konten Youtube Dosen Muda ini Rela Jelajahi 34 Kabupaten Kota Jateng Sejauh 1635 KM
Penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Chemical Society di Anaheim, California.
Dalam studi tersebut, para peneliti memberi makan 25 peserta sekitar 4 sendok makan madu soba per hari selama 29 hari sebagai tambahan dari makanan biasa mereka.
Dua jenis madu yang mengandung jumlah polifenol berbeda diuji. Sampel yang diambil dalam penelitian menunjukkan hubungan lamgsung antara konsumsi madu dan tingkat polifenol yang melawan penyakit.
Baca Juga: Apa Sebenarnya Gravitasi? Ini Besar Gaya Gravitasi yang Mampu Ditoleransi Manusia di Planet Lain
Hal ini dapat disimpulkan bahwa, semakin banyak mengkonsumsi madu maka akan semakin tinggi kadar antioksidan dalam darah.
Peneliti Heidrun Gross dari University of California-Davis dan rekannya mengatakan bahwa, antioksidan diangggap melindungi manusia dari penyakit.
Bahkan dapat memperlambat proses penyakit yang berpotensi berbahaya didalam tubuh.***