KABAR WONOSOBO― Penulis asal Australia, Cath Crowley, bercerita mengenai pandangannya pada buku dan perjuangan hidup para remaja melalui kisah Rachel dan Henry dalam novel teenlit ‘Words in Deep Blue’ yang terbit tahun 2016.
Novel ini menceritakan tentang Henry dan Rachel, sepasang sahabat yang berpisah tiga tahun lalu. Kemudian mereka bertemu kembali di sebuah toko buku bernama Howling Books.
Toko buku yang menyediakan satu tempat khusus bernama Perpustakaan Surat, buku-buku di bagian ini tidak dijual.
Namun, digunakan sebagai tempat untuk ‘membuat kenangan’. Jadi, siapapun bisa menulis kutipan, surat, menggaris bawahi kata-kata yang dirasa berbekas untuk mereka.
Kutipan Words in Deep Blue versi terjemah Indonesia, terbitan Noura Books
Ini adalah sebuah kisah cinta. Kisah tentang sebuah toko buku yang menyediakan ruangan khusus bagi para pengunjung untuk menuliskan pesan pada pinggiran kosong halaman buku yang mereka baca, entah untuk orang asing, teman, ataupun kekasih.