The Words in Deep Blue dari Cath Crowley Tuturkan Survival dan Kesehatan Mental, Dobrak Cinta Monyet Teenlit

- 16 April 2021, 23:08 WIB
Foto sampul ‘Words in Deep Blue’ edisi bahasa Inggris. Foto diambil dari tangkapan layar akun instagram @cathcrowleybooks
Foto sampul ‘Words in Deep Blue’ edisi bahasa Inggris. Foto diambil dari tangkapan layar akun instagram @cathcrowleybooks /instagram.com/ @cathcrowleybooks

Kisah tentang Henry Jones dan Rachel Sweetie, sepasang sahabat yang terpisah dan bertemu kembali.

Baca Juga: Ayu Utami Bedah Sisi Kelam Manusia dengan Lugas Lewat Dwilogi Novel Saman dan Larung

Mereka menyusuri kata-kata yang tertinggal pada lembaran usang buku-buku bekas. Kata-kata yang penuh kenangan dan kebahagiaan. Kata-kata yang penuh ketidakpastian dan kesedihan.

Kata-kata yang dulu diabaikan Henry Jones dan membuat Rachel Sweetie patah hati.

Tak lepas dari ‘cinta monyet remaja’, tapi tidak klise

Words in Deep Blue sendiri memang tidak terlepas dari bumbu kisah cinta, tetapi walaupun tema tersebut yang menggerakkan para tokoh. Namun, Cath Crowley berhasil mengangkat hal lain di bandingkan hanya ‘cinta monyet a la remaja ingusan’.

Baca Juga: Memaknai Cinta Tak Biasa lewat Kisah Asmara Raras dan Galih dalam Novel Ratih Kumala, Tabula Rasa

Henry merupakan putra pemilik Howling Books, Michael. Memiliki sahabat sebaik Rachel, tetapi dengan bodohnya jatuh cinta dengan seorang yang jelas-jelas hanya memanfaatkannya, Amy.

Kisah cinta segitiga antara Rachel-Henry-Amy cukup sering dijumpai di buku-buku dengan tema cinta monyet khas remaja. Sederhana. Rachel dan Henry yang bersahabat sejak lama, tidak menyadari bahwa mereka saling jatuh cinta.

Kemudian datanglah Amy, si pengacau kisah cinta mereka. Lantas, di tanggal 14 Februari, Rachel yang saat itu akan segera pindah ke kota di pesisir, menyadari bahwa ia menyukai Henry.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: panmacmillan.com.au


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x