Gerhana Bulan Total Super Blood Moon di Indonesia 26 Mei Sore, Peristiwa Langka Selama 18 Menit

- 25 Mei 2021, 23:50 WIB
ilustrasi gerhana bulan total super blood moon yang diprediksi terjadi pada 26 Mei 2021. Tangkapan layar Youtube UNTV News and Rescue.
ilustrasi gerhana bulan total super blood moon yang diprediksi terjadi pada 26 Mei 2021. Tangkapan layar Youtube UNTV News and Rescue. /Youtube.com/ UNTV News and Rescue

KABAR WONOSOBO – Warga Indonesia dan beberapa negara di dunia Rabu 26 Mei 2021 ini diperkirakan akan menjadi saksi peristiwa langit yang cukup langka yaitu gerhana bulan.

Prediksi terjadinya gerhana bulan tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika Kupang Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Margiono.

Margiono menyebutkan bahwa pada Rabu, 26 Mei 2021 akan terjadi fenomena gerhana bulan total yang disebut juga super blood moon.

Baca Juga: Misi Antariksa China Sukses Mendarat di Mars, Misi Zhurong Jelajahi Permukaan Utopia Planitia Saingi NASA

Disebut sebagai super moon karena saat fenomena tersebut terjadi, bulan tengah berada di jarak terdekatnya dengan bumi (Perigee) oleh karenanya Bulan akan tampak lebih besar dari biasanya.

Lalu nama blood moon sendiri didapat karena saat gerhana bulan total terjadi, posisi Matahari-Bumi-Bulan berada di satu garis sejajar dan menyebabkan Bulan berada di umbra Bumi.

Akibatnya, saat gerhana total terjadi bulan akan berwarna kemerahan sehingga disebut sebagai blood moon (bulan darah).

 Baca Juga: Ada Air Melimpah di Permukaan Mars 3 Miliar Tahun Lalu Namun Menghilang, ini Sebabnya

Margiono juga menjelaskan bahwa proses terjadinya gerhana bulan tersebut secara keseluruhan diperkirakan akan memakan waktu selama 5 jam 5 menit dan 2 detik.

Sedangkan proses gerhana bulan totalnya saja akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Lama waktu gerhana bulan total tersebut dihitung dari awal fase total, puncak total hingga akhir fase total gerhana.

 Baca Juga: Mars Bisa Diubah Jadi Mirip Bumi, ‘Terraforming’ Jadi Alasan Lain Mengapa Red Planet Mungkin Dihuni (Bagian 2)

BMKG mengatakan mereka akan melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 di beberapa titik di seluruh Indonesia menggunakan teleskop yang terhubung dengan sistem informasi.

Dikutip Kabar Wonosobo dari Antaranews, hasil pengamatan tersebut nantinya akan disebarluaskan melalui laman resmi BMKG di https://www.bmkg.go.id/gbt .

Gerhana Bulan Total kali ini dinyatakan aman untuk disaksikan dengan mata telanjang tanpa harus menggunakan kaca mata pelindung dan akan terlihat jika kondisi langit dan cuaca cerah-berawan.

 Baca Juga: Elon Musk Bersiap Dirikan ‘Negara’ di Mars! Inilah Beberapa Alasan Planet Merah Layak Untuk Dihuni (Bagian 1)

Gerhana Bulan Total ini nantinya akan terjadi dekat dengan horizon timur, sehingga bagi pengamat maupun siapa saja yang ingin mengabadikan gambarnya dapat mencari tempat atau latar depan yang sesuai dengan keinginan, seperti contohnya bangunan bersejarah atau ikonik.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x